Ternyata Warga Inggris Harus Membayar Tambahan 10 Persen Untuk Kepemilikan Mobil Listrik

Kamis, 28/09/2023 01:01 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Aturan perdagangan akan mengharuskan kendaraan listrik memiliki 45% konten yang diproduksi secara lokal mulai tahun 2024 di Inggris dan Eropa. hal ini kurang lebih sama dengan beberapa negara di Asia.

Warga Inggris mungkin harus membayar tambahan 10% untuk kendaraan listrik karena tarif di Eropa. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa terus berdampak pada konsumen dan tarif baru dapat memaksa mereka mengeluarkan tambahan 10% untuk membeli kendaraan listrik.

Peraturan perdagangan baru yang diterapkan pada bulan Januari akan mencakup persyaratan ‘aturan asal barang’. Aturan ini mengharuskan kendaraan listrik memiliki 45% konten yang diproduksi secara lokal mulai tahun 2024, angka yang akan meningkat menjadi 50% dan 60% untuk sel baterai dan paket baterai.

Perubahan ini akan berdampak pada pengiriman ke dan dari Inggris dan produsen mobil yang gagal mencapai target dapat terkena tarif impor sebesar 10% dari Inggris atau UE.

Jika produsen mobil membebankan tarif ini kepada konsumen, maka harga Mini listrik akan naik sebesar £3.000 ($3.659), Renault Megane E-Tech sebesar £3.700 ($4.513), dan BMW i4 sebesar £5.200 ($6.343). Kendaraan listrik yang lebih mahal mungkin akan mengalami kenaikan harga yang jauh lebih besar.

Produsen mobil baik dari Inggris maupun UE menginginkan undang-undang aturan asal barang ditunda hingga tahun 2027 karena mereka saat ini tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut.

Perusahaan-perusahaan termasuk Stellants, Vauxhall, dan Peugeot juga mengancam akan menutup operasi tertentu di Inggris jika kesepakatan baru tidak dapat dicapai.

“Menaikkan harga kendaraan listrik Eropa untuk konsumen, pada saat kita harus berjuang untuk mendapatkan pangsa pasar dalam menghadapi persaingan internasional yang ketat, bukanlah langkah yang tepat,” kata Kepala Eksekutif Renault dan Presiden Asosiasi Produsen Mobil Eropa Luca de Meo.

“Eropa harus mendukung industrinya dalam transisi net-zero seperti yang dilakukan kawasan lain bukan menghalanginya, agar membantu percepatan elektridikasi,” ungkapnya.

Menteri Bisnis Inggris, Kemi Badenoch baru-baru ini mengatakan dia berharap kesepakatan baru dapat dicapai. Namun, Komisi Eropa sejauh ini menolak untuk mempertimbangkan membuat kesepakatan baru, yang berarti pelanggan mungkin harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli kendaraan listrik.(erwin)

TERKINI
Sukses Ciptakan Bintang Masa Depan, Asian Talent Cup Merayakan Hari Jadinya yang Ke-10 Tahun Yamaha dan Honda Gelar Tes Privat di Mugello Mulai Hari Ini, Service Motor Matic di AHASS Jakarta-Tangerang Dapat Diskon BYD Seal 06 DM-i, Mobil dengan Teknologi Hybrid Terbaru, Memiliki Fitur Canggih