Kamis, 28/09/2023 02:42 WIB
mobilinanews (Meksiko) - Pada 4 seri awal kompetisi F1 2023, Sergio Perez bisa mengimbangi Max Verstappen dengan masing-masing 2 kali juara. Setelah itu laju Perez penuh penderitaan.
Mulai seri kelima di GP Miami sampai sekarang ia tak lagi pernah juara. Sementara Verstappen meraup 13 kemenangan dari 16 putaran yang sudah berlangsung. Kemenangan di GP Jepang lalu bahkan memastikan Red Bull Racing (RBR) memastikan juara konstruktor 2023.
"Di awal musim (karakter) RB19 sangat cocok dengan saya. Saya sangat menyukainya," kata Perez yang setelah menang di GP Azerbaijan dengan lantang memproklamirkan diri sebagai penantang Verstappen dalam perebutan gelar 2023.
Namun, mulai dari seri kelima di GP Miami, katanya, ada perubahan pada RB19-nya. Sama sekali berbeda dengan gaya balapnya. Performa menurun. Membuatnya stres dan kehilangan kepercayaan diri. Bahkan merusak suasana dalam keluarganya.
BBM Baru Pengganti Pertalite Ternyata Mengandung Bioetanol, Begini Penjelasannya!
WRC 2024 Rally Portugal: Kalle Rovanpera Out, 3 Perally Hyundai Kepung Sebastien Ogier
Suzuki Avenis 125, Motor Matic Terbaru dengan Desain Sporty dan Dinamis
"Ketika pekerjaan Anda kacau maka sulit menjadi orang yang ceria di rumah, di antara istri dan anak-anak," ucap pembalap Meksiko paling popular itu dalam wawancaranya dengan media Belanda, De Limburger.
Ia juga sebut bekerja dalam tim sebesar Ted Bull sangat tak mudah. Penuh tekanan mental saat hasil balapan tak sesuai harapan.
Karena stres itu Perez pun menyewa jasa seorang pelatih mental untuk memulihkan kepercayaan dirinya di sirkuit dan menuntunnya kembali menjadi pria ceria di rumah.
Keluh kesah Perez pun dibenarkan oleh sang ayah, Antonio Perez Garibay, yang seorang anggota parlemen di Meksiko. Kepada media lokal ia menyebut meski sama-sama RB19 namun jeroan besutan anaknya dengan Verstappen berubah dan berbeda sejak seri Miami.
"Perbedaan paling mencolok adalah konsentrasi traksi di bagian depan mobil Verstappen sedangkan mobil Perez berada di belakang. Perez harus beradaptasi lagi dengan karakter baru mobilnya, sementara Verstappen tidak," ucap Perez Sr, dan karena perbedaan itu pula ditengarai jadi sebab catatan waktu Perez selalu kalah dengan Verstappen di area tikungan.
Tapi, sang ayah tak kecewa. Justru bangga pada anaknya. Menurutnya Perez didapuk RBR bukan untuk dipersiapkan jadi juara dunia, tetapi jadi pembalap kedua disamping Verstappen. Targetnya adalah mengalahkan pembalap di luar RBR dan menjadi nomor dua di klasemen pembalap.
"Ia sudah.mencapai target yang disasar. Sekarang ia kedua di kejuaraan dunia pembalap dan punya andil merebut gelar konstruktor seperti tahun lalu."
Paparan Perez Sr ada benarnya meski selisih poin sang anak dengan Verstappen sangat mencolok. Tapi, perbedaan spek RB19 yang ia bongkar menjadi sesuatu yang baru, yang bisa jadi bakal dibantah RBR. (rn)