MotoGP 2023: Title Fight Fransesco Bagnaia VS Jorge Martin, Misteri di 5 Seri Tersisa

Senin, 16/10/2023 00:03 WIB

mobilinanews (Indonesia) - Hasil akhir GP Indonesia di Sirkuit Mandalika sekali lagi beri bukti, bahwa MotoGP musim ini penuh misteri dan kejutan. Misteri sama akan mewarnai duel penentuan gelar dalam 5 race sisa.

Siapa yang menduga Jorge Martin terpelanting menyakitkan di lap 13 saat memimpin balapan dengan marjin 3 detik. Petaka perdana musim ini setelah tampil tanpa cela dalam 14 race sebelumnya.

Apalagi sebab ia terjatuh bisa dikatakan 'sepele', bukan karena pilihan ban yang oleh beberapa pihak dianggap salah dengan memasang soft tyre di roda depan, padahal balapan berlangsung 27 laps di bawah suhu udara 31 sampai 32 derajat celcius.  Martin bilang tak ada kaitannya.

"Motor saya sempat keluar jalur di Tikungan 10. Rupanya ada pasir yang menempel di roda depan dan sejurus kemudian hal itu menyebabkan roda depan hilang keseimbangan di Tikungan 11," cerita Martin.

Hanya gegara sejumput pasir, Martin kehilangan status pemimpin klasemen yang sehari sebelumnya ia raih di sesi Sprint Race.

Lantas, siapa pula yang menduga Francesco Bagnaia bisa menjuarai seri Indonesia dari starting grid ke-13.

Dan, juara dunia 2022 itu berkisah, tim teknisnya begadang pada Sabtu (14/10) malam untuk mengatasi kelemahan motornya yang payah di sesi Practice dan kualifikasi.

"Para teknisi temukan solusinya. Diuji saat sesi warm up jelang race dan saya rasakan perkembangan signifikan, terlebih saat coba bermanuver menyalip pembalap lain," kata Bagnaia yang kemudiian selepas start sanggup menyalip sejumlah pembalap lain.

"Begitu tiba di urutan ketiga, kepercayaan diri saya membesar. Saya sudah lihat motor Jorge di kejauhan. Yakin bisa menyalip Maverick (Vinales di urutan 2), saya pikir ada peluang mengejar Jorge karena balapan baru setengah jalan. Pilihan ban keras di roda depan sangat membantu," tambahnya.

Sayang, Martin telanjur celaka sebelum keduanya mendekat.

Usai Mandalika, lima laga berikutnya beruntun di GP Australia, Thailand, Malaysia, Qatar dan Valencia (Spanyol). Sulit diprediksi bagaimana kelanjutan rivalitas 2 petarung gelar 2023 itu? 

Yang jelas keduanya sama-sama percaya diri. Sama-sama punya kelebihan meski punya spek motor yang sama, Ducati Desmosedici GP23.

Untuk hal itu rider senior Aleix Espargaro memberikan pandangan. Martin, katanya, tengah dalam masa terbaiknya dari aspek mentalitas, kedewasaan bertindak,  persiapan fisik, dan motivasi yang tinggi.

"Di Andorra ia rutin berlatih fisik seolah hidupnya hanya untuk itu. Ia hanya ingin menang dan ia nothing to loose dalam perburuan gelar tahun ini," bebernya.

"Pada Bagnaia, ia rider pabrikan, dan para insinyur terbaik Ducati ada di tim pabrikan. Dalam tiga seri beruntun berikutnya di Australia, Thailand dan Malaysia title fight keduanya akan sangat terbuka. Bisa slaing mengalahkan."

Saat ini Bagnaia unggul 18 poin atas Martin. Selisih poin yang riskan dibalikkan dengan format kompetisi tahun ini yang juga bagi-bagi poin di sesi Sprint Race.

Usai GP Austria lalu, misalnya, Bagnaia unggul 66 poin namun bisa dibalik Martin jadi unggul 7 angka usai Sprint Race di Mandalika. (rn)

 

 

 

 

 

TERKINI
NETA Auto Indonesia Kasih Testimoni First Impression NETA V-II di Acara NETA Customer Gathering 2024 Nikmati ALVA Experience Center di Gading Serpong O-UNIVERSE, Sebuah Ekosistem Fashion dan Teknologi OMODA untuk Kemajuan Dunia Seorang Ketua Pengda dan 3 Ketua Pengcab HDCI Dilantik Bersamaan Pada Halal Bihalal HDCI di Sinar Mas Land Plaza