Selasa, 17/10/2023 01:38 WIB
mobilinanews (Inggris) - Keretakan dua pemimpin Red Bull Racing, Helmut Marko dan Christian Horner, sepertinya memasuki babak akhir dalam beberapa hari ke depan. Kemungkinannya adalah Marko terdepak dari tim.
Masih menurut media Brasil, Globo, seperti artikel sebelumnya soal keretakan dua tokoh popular di F1, nasib Marko kini di ujung tanduk. Kini yang ia hadapi bukan hanya Horner, tapi lawan lebuh tangguh justru datang dari Oliver Mintzlatff, pemimpin baru Red Bull Gmbh, induk perusahaan Red Bull Racing (RBR).
Marko adalah sahabat kental pendiri Red Bull Dietrich Mateschitzh. Namun, sejak kematian konglomerat Austria itu tahun lalu, Mintzlaff maupun Horner dikabarkan ingin menyingkirkan Marko yang terlalu dalam mencampuri urusan teknis yang bukan bagiannya.
"Pada dasarnya ia adalah konsultan di induk perusahaan. Bukan bagian RBR dan ia tak digaji oleh RBR," kata Horner yang otoritasnya di tim RBR dan AlphaTauri terusik oleh intervensi Marko dalam banyak hal.
Pernyataan Resmi Chery Indonesia, 420 Unit OMODA 5 Alami Masalah!
Astra Honda Motor dan WMS Edukasi Tentang Motor Listrik Kepada Ratusan Pelajar SMK di Jakarta-Tangerang
Panduan Lengkap Menjual Mobil Bekas dengan Sukses, Ada 12 Langkah Jitu
Pria Austria berusia 80 tahun itu bahkan mencampuri kinerja pembalap yang ironisnya acap bikin geger.
Komentar Marko soal performa Sergio Perez yang tak bisa mengimbangi Max Verstappen, misalnya, dikecam banyak orang dan dianggap rasis karena Marko mengkaitkan asal Perez yang dari Amerika Latin dan dianggap kurang fokus dibandingkan orang Eropa.
Hal lain yang ditentang Horner sepeninggal Mateschitz adalah campur tangan Marko yang terlalu jauh di tim AlphaTauri yang merupakan tim yunior RBR.
Termasuk soal keberadaan pembalap Jepang Yuki Tsunoda, yang dipuja Marko dan ditentang Horner meski terkait kemitraan dengan Honda.
Globo lantas menyebut para pembesar Red Bull akan menggelar rapat khusus jelang GP AS di Austin. Salah satu agendanya adalah membahas masa depan Marko di RBR.
Dan, pertemuan ini akan membuktikan apakah serial artikel yang diturunkan Globo hanyalah sensasi atau isu semata atau memang begitu nyatanya. (rn)]