MotoGP 2023 Malaysia: Jorge Martin Kalah 10 Detik, Inikah Yang Salah?

Senin, 13/11/2023 00:28 WIB

mobilinanews (Malaysia) - Pada ban motor harian saja tekanan angin wajib diperhatikan. Apalagi di MotoGP. Soal angin ini bisa memengaruhi perebutan gelar juara dunia tahun ini.

Masalah tekanan angin menjadi pergunjingan setelah beberapa pembalap, termasuk Jorge Martin (Pramac Ducati), mendapat teguran stewards karena terbukti melanggar aturan batas minimal angin ban depan di GP Thailand. Ia tak dihukum penalti karena ini kali pertamanya melanggar. 

Jika melanggar lagi, ia akan kena penalti 3 detik.

Banyak rider yang sudah dapat peringatan. Satu-satunya yang sudah dapat hukuman 3 detik adalah Aleix Espargaro (Aprilia). Jika melanggar lagi, Aleix akan dihukum 6 detik. Bahkan 12 detik jika sampai 4 kali.

Sejak GP Inggris, Agustus silam, aturan barunya adalah batas minimal ban depan sebesar 1,9 bar atau 27,6 psi. Untuk ban belakang minimal 1,7 bar atau 24,7 psi.

Karena sudah dapat teguran di Thailand, maka Martin harus isi angin tak boleh lebih rendah dari ketentuan tersebut di GP Malaysia, agar terhindar dari penalti 3 detik. Gap 3 detik di garis finish MotoGP bisa berakibat mundur 3 atau bahkan 5 posisi ke belakang.

Itu sebabnya ia tak bisa imbangi Alex Marquez di sesi sprint race (10 laps) meski bisa mengalahkan saingan utamanya, Francesco Bagnaia (Ducati).

Tapi, pada balap utama Minggu (12/11) dengan durasi 20 laps, itu jadi masalah besar Martin. Ia kesulitan belok masuk tikungan dan pengereman.

Beberapa kali ia paksa untuk sekadar mengalahkan Bagnaia saja di P3 tanpa berpikir mengejar Bastianini dan Alex Marquez di baris depan.

"Tapi beberapa kali juga saya nyaris celaka. Akhirnya saya putuskan main aman. Finish P4 dalam situasi itu sudah bagus meski bukan yang saya harapkan dari awal," cerita Martin.

Karena itu wajar ia kalah 10 detik dari Bastianini dan 7 detik dari Bagnaia. Gap yang awalnya tampak aneh mengingat performa apik Martin dalam 5 seri terakhir.

Semakin wajar lagi setelah terungkap fakta seusai balapan bahwa 5 pembalap, termasuk Bastianini dan Bagnaia,  terbukti melanggar batas minimum tekanan angin pada ban depannya. Hanya dapat peringatan, karena ini pelanggaran pertama. 

Dan, patut diduga, pelanggaran itu disengaja untuk mengalahkan Martin karena sadar belum ada sanksi penalti. Dengan tekanan angin yang lebih rendah, daya cengkeram ban tentu semakin bagus.

Dengan situasi sama-sama dapat peringatan maka pada race selanjutnya Bagnaia dan Martin tak lagi bisa nakal mengakali ban masing-masing karena sudah terancam penalti.

Sebenarnya sejumlah pembalap merasa tak happy dengan aturan baru ini. Sayangnya, masukan mereka tak digubris pihak terkait seperti Dorna dan Michelin.

"Ini aneh dan bisa jadi mempengaruhi kejuaraan. Saya sudah 15 tahun di MotoGP. Ada ban belakang yang meledak, tapi saya tak pernah lihat itu terjadi pada ban depan," ketus Aleix. (rn)

 

 

 

 

 

 

 


 

TERKINI
Raih Podium Ganda, Federal Oil Yakin Marc Marquez Makin Pede Bersaing Untuk Titel Juara Dunia MotoGP 2024 Apresiasi Prestasi Timnas, Hyundai Serahkan Genesis Electrified G80 ke Shin Tae-yong Saling Kejar Poin di Kejurnas Grasstrack Region 4 Putaran 2 Kalimantan Selatan, Ini Dia Jawaranya Astra Honda Motor dan WMS Edukasi Tentang Motor Listrik Kepada Ratusan Pelajar SMK di Jakarta-Tangerang, Tingkatkan Pendidikan Vokasi