Senin, 08/02/2016 20:32 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Mantan Menpora di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, KRMT Roy Suryo mengaku geram melihat pebalap Rio Haryanto dan Sirkuit Sentul di-PHP-in oleh Menpora Imam Nahrawi.
“Saya geram juga lihat pemerintah dalam hal ini Menpora yang hanya memberi PHP (Pemberi Harapan Palsu) kepada Rio Haryanto dan Pak Tinton Soeprapto. Kalau saja kemarin Rio tidak diberi “angin surga”, mungkin justru sponsor-sponsor akan masuk secara mandiri,” ujar Roy kepada mobilinanews, Senin (8/2).
Secara hukum, lanjut Roy Suryo, anggaran APBN tidak diperbolehkan untuk support perorangan seperti ini. “Jadi kasihan Rio yang malah jadi “korban PHP”,” lanjut pria yang juga ahli telematika itu.
Maka itu dia melihat peluang Rio Haryanto agak berat ke F1 karena justru kemarin-kemarin saat sponsor mau masuk, Kemenpora kayak mau seperti “sinterklas” . Sekarang waktunya sudah sangat mepet.
Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta
Demikian pula soal MotoGP Sentul, Roy Suryo juga menyesalkan janji-janji manis Kemenpora.
“Dulu saya pernah bicarakan dengan mas Tinton soal peluang kembali menggelar MotoGP di Sentul. Bahkan ke mas Tommy Soeharto. Intinya cari solusi dulu bersama-sama sebelum buru-buru mengumumkan, yang hanya pencitraan, ujung-ujungnya masyarakat yang menilai,” pungkas Roy Suryo