Senin, 20/11/2023 23:56 WIB
mobilinanews (Qatar) - Defisit 21 poin ke seri pamungkas GP Valencia akhir pekan ini, Jorge Martin masih berkeyakinan bisa mendapuk gelar 2023. Hanya 2 hal ini yang ia harapkan.
Yang pertama adalah di Valencia nanti ia tak lagi mendapatkan "ban busuk" seperti di GP Qatar. Pembalap tim Ducati/" style="text-decoration:none;color:red;">Pramac Ducati ini menilai kondisi ban belakang berkompon keras yang ia pakai di main race sebagai penyebab tunggal kekalahannya atas Francesco Bagnaia. Ia finish P10 sementara Bagnaia di P2.
"Kesempatan saya di kejuaraan dunia dirampok oleh ban. Saya tak tahu apa yang sesungguhnya terjadi, tapi itu sangat aneh. Mereka (Michelin selaku pemasok ban) harus meningkatkan kualitas bannya," Sangat Martin.
"Jika saya mendapatkan ban yang normal dan sama, saya yakin bisa mengalahkan Pecco di Valencia, pada sprint race maupun main race. Di sini (Qatar) saya kalah bukan saat balapan sesungguhnya. Saya dipukuli masalah lain."
Raih Podium Ganda, Federal Oil Yakin Marc Marquez Makin Pede Berebut Titel Juara Dunia MotoGP 2024
Apresiasi Prestasi Timnas PSSI, Hyundai Berikan Hadiah Hyundai Genesis Electrified G80 Kepada Coach Shin Tae-yong
Saling Kejar Poin di Kejurnas Grasstrack Region 4 Putaran 2 Kalimantan Selatan, Ini Dia Jawaranya
Belakangan, Michelin mengaku akan menyelidiki kasus itu dan saat ini belum tahu persis apa yang menyebabkan roda belakang Martin melintir saat start GP Qatar kemarin.
"Itu bisa terjadi kalau lintasan kotor atau ada kerikil atau ketika ban sudah terpakai 30 laps, tapi ini kan ban baru dan terjadi di area start yang bersih," imbuh Martin.
Masalah ban jadi syarat pertama. Hal kedua yang diharapkan Martin di Valencia adalah keberuntungan. Tentu saja di Valencia nanti berharap keuntungan berada pada pihaknya.
Kalah 21 poin ia sadari bukan hal mudah dikejar meskipun ia tampil luar biasa dengan mendapuk poin maksimal dari dua sesi race di Valencia.
"Saya bisa memenangkan dua balapan akhir. Apa pun masih bisa terjadi di lintasan, siapa tahu Bagnaia yang bikin kesalahan," harapnya.
Dalam hitungan teknis, memang berat mengudek 21 angka itu karena hanya tersedia 37 poin dari 2 sesi race. Masing-masing 12 dari sprint dan 25 angka dari main race. Artinya, Bagnaia hanya butuh tambahan 16 angka dari dua race itu.
Meski tak lazim berharap orang lain sial, memang situasinya membuat Martin kini bergantung kepada nasib. Hanya jika Bagnaia tampil bermasalah di Valencia maka peluangnya menjadi juara dunia terbuka. (rnp)