MotoGP 2023 Valencia: Bagnaia Hanya Butuh Finish P5 Untuk Singkirkan Martin, Bisakah?

Minggu, 26/11/2023 01:03 WIB

mobilinanews (Spanyol) - Penonton bergemuruh saat local hero Jorge Martin mengambil alih posisi terdepan di lap 8 sprint race GP Valencia, Sabtu (25/11) malam WIB. Saat sama rival di kejuaraan dunia, Francesco Bagnaia, berada di posisi kelima.
Dan, makin bergemuruh saat Martin mempertahankan posisi itu hingga garis finish. Bagnaia pun finish dengan  posisi tak berubah, P5.
Itu berarti perebutan gelar 2023 antara keduanya harus berlanjut ke main race Minggu (26/11) petang waktu lokal atau pukul 21.00 WIB.
Posisi start masih sama dengan saat sprint. Bagnaia di grid 2  Martin di posisi keenam.
Yang berubah adalah selisih poin. Tadinya unggul 21 angka, kini Bagnaia hanya unggul 14 poin.
Seperti kata Martin, segala sesuatunya masih memungkinkan.
Seperti hari ini di sprint race, esok pun targetnya adalah jadi pemenang.
"Saya sangat yakin bisa memenangkannya," kata pembalap tim satelit Pramac Ducati itu.
Ia menyebut tak punya beban menuju race terakhir musim 2023 itu. Dengan hasil sprint ini, katanya, ia semakin percaya diri sementara lawannya justru dalam tekanan.
Mungkin saja Martin bisa menangkan balapan penentuan besok meski selama ini lebih dominan pada sprint dibandingkan main race.

Tapi, untuk mendapuk gelar 2023 sekaligus rekor baru sebagai pembalap satelit pertama menjadi juara dunia MotoGP, ia harus mengalahkan Bagnaia dengan selisih minimal 15 poin. Sebab, jika hanya 14 angka akan sia-sia. Jika total poin Bagnaia dan Martin sama besar di akhir kejuaraan maka Bagnaia yang akan jadi juara karena lebih banyak memenangkan main race dibandingkan Martin.
Artinya, walaupun esok Martin jadi pemenang, Bagnaia tetap dalam status juara dunia jika finish 5 Besar. 
Target 5 Besar jika dalam kondisi normal tentu tak sulit buat Bagnaia. Dan, tak ada yang tahu bagaimana suasana hatinya saat race penentuan nanti. Terlebih di tengah 'teror' pendukung tuan rumah.

Bagnaia sendiri tak ingin mengubah pola bertandingnya dengan bermain aman. Apalagi selama ini ia lebih suka balapan panjang dibandingkan sprint.

"Saya akan berlomba dengan cara yang sama seperti sebelumnya. Tetap fight menjadi yang terbaik," tandas joki tim pabrikan Ducati itu.

Martin yang mengaku punya semangat berlipat di hadapan pendukungnya pun akan mengulangi pola main yang sama seperti di sprint. Menyerang sejak awal start. Berjuang menjadi pemenang sembari menunggu apakah itu cukup untuk menjadi juara dunia atau tidak.

"Selisih 14 poin terbilang banyak untuk dikejar hanya dalam satu sesi race. Tapi, kita semua tahu, apa saja bisa terjadi di olahraga ini. Saya hanya ingin menang, kita lihat apa yang selanjuthya terjadi. Yang jelas, saya akan tetap bangga walaupun gagal jadi juara dunia. Tapi, kalau berhasil maka itu sangat luar biasa."

Ketenangan dan kecerdasan membaca dan mengatasi  situasi, bisa saja menjadi faktor kunci keduanya dalam balapan esok. Mental punya andil, sejak start hingga sepanjang balapan. (rn)

TERKINI
Seorang Ketua Pengda dan 3 Ketua Pengcab HDCI Dilantik Bersamaan Pada Halal Bihalal HDCI di Sinar Mas Land Plaza Kemarin Masih Bertugas Sebagai Steward di Slalom Ancol, Nurie Salmun Berpulang Tadi Siang Karena Sakit Jantung Nikmati ALVA Experience Center di Gading Serpong O-UNIVERSE: Sebuah Ekosistem Fesyen dan Teknologi OMODA untuk Dunia