Kamis, 30/11/2023 08:59 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Sebuah kelompok diler dari perusahaan otomotif telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, meminta keringanan persyaratan untuk penjualan mobil listrik di masa mendatang.
Lebih dari 4.000 diler otomotif yang bergabung dalam kelompok ini mengeluhkan kesulitan dalam menjual mobil listrik.
"Demand saat ini tidak mampu mengejar volume mobil listrik yang tiba di dealer kami," demikian isi surat terbuka dari para diler, seperti dilansir oleh Carscoops pada Rabu (29/11/2023).
Surat tersebut juga menyatakan bahwa peraturan yang ada saat ini dianggap tidak realistis sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Denza Z9 GT Versi PHEV Siap Diluncurkan di Pasar Eropa Bulan Ini
Buruan, Simak Beragam Promo Menarik Motor Honda Bulan Ini
BAIC BJ-40 PLUS dan BAIC X-55 Hadir Meramaikan Pasar Otomotif Indonesia, Simak Spek dan Keunggulannya
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh para diler adalah kurangnya infrastruktur pengisian daya.
Pelanggan yang tidak memiliki opsi pengisian daya di rumah harus mengandalkan stasiun pengisian kendaraan listrik umum.
"Konsumen khawatir tentang harga mobil listrik yang tidak terjangkau. Beberapa pelanggan bahkan harus menghadapi cuaca buruk yang dapat mengurangi jangkauan mereka ke stasiun pengisian," ungkap para diler.
Tak Banyak Minat pada Mobil Listrik
Menurut survei yang dilakukan oleh Institut Kebijakan Energi di Universitas Chicago dan Pusat Riset Urusan Publik Associated Press-NORC, hampir separuh warga Amerika mengatakan kecil kemungkinan mereka akan membeli mobil listrik sebagai kendaraan berikutnya.
Alasan utama mereka cenderung berkaitan dengan kurangnya opsi pengisian daya dan biaya yang tinggi sebagai hambatan utama untuk beralih ke mobil listrik.
Sebanyak 47% orang dewasa di Amerika Serikat menyatakan kecil kemungkinan untuk beralih ke mobil listrik, sementara hanya 19% responden yang mengatakan "sangat" atau "sangat" mungkin untuk membeli mobil listrik.