Jum'at, 08/12/2023 00:28 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Stellantis, raksasa otomotif yang mengendalikan 14 merek mobil terkenal, termasuk Alfa Romeo, Citroën, Jeep, Peugeot, dan Vauxhall, sedang berupaya untuk meramaikan ragam drivetrain yang tersedia dalam kerangka aturan dekarbonisasi Uni Eropa.
CEO Stellantis, Carlos Tavares, mengkritik keras legislator karena pendekatannya yang dianggap "brutal" dalam menggeser produsen mobil dari bahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
Sebagaimana dilaporkan oleh Autocar, Stellantis mengambil langkah untuk mendiversifikasi opsi drivetrain-nya demi memenuhi kebutuhan pelanggan yang belum sepenuhnya merangkul pengisian daya kendaraan listrik.
"Persaingan yang sebenarnya dimulai antara sel bahan bakar, EV, mesin pembakaran internal hidrogen, dan bahkan bahan bakar sintetis," ungkap Tavares.
Wuling EV Jadi Official Car Partner Dalam 10th World Water Forum 2024 di Bali
Keuntungan Memiliki Wuling Cloud EV, Didukung Layanan Lifetime Core Component Warranty, Ini Penjelasannya
Wuling Cloud EV Sebagai Medium Hatchback Listrik dengan Kenyamanan Maksimal Untuk Pengemudi dan Penumpang
"Kita akan melihat dalam beberapa tahun ke depan, apa yang akan menjadi solusi terbaik bagi masyarakat," lanjut Tavares.
Pilihan pembakaran hidrogen dalam mesin dianggap sebagai solusi yang lebih mudah untuk mengemudi tanpa emisi, terutama dalam kendaraan komersial, karena lebih sedikit gangguan pada rantai pasokan jika dibandingkan dengan kendaraan listrik baterai atau hidrogen.
Tavares tidak menyebutkan model kendaraan mana yang akan dilengkapi dengan mesin pembakaran hidrogen, namun Stellantis telah memulai penjualan van ukuran menengah K0 (seperti Vauxhall Vivaro) dengan opsi sel bahan bakar hidrogen.
Menariknya, Stellantis berencana untuk menyediakan versi sel bahan bakar hidrogen dari truk pick-up Ram Heavy Duty di Amerika Serikat pada akhir 2026 atau awal 2027, seperti yang diungkapkan oleh Tavares. (krm)
Keyword : Stellantis EV Bahan Bakar Kendaraan Listrik