F1 2024: Pengaruh Helmut Marko di Tim Red Bull Racing Ditentukan Pekan Ini, Bisa Berdampak Buat Verstappen

Senin, 18/12/2023 17:51 WIB

mobilinanews (Austria) - Helmut Marko membenarkan pekan ini sebelum libur Natal akan digelar rapat penting dan genting di level pemimpin puncak Red Bull. Salah satu topiknya adalah peran Marko sebagai Penasehat Senior di Red Bull Racing (RBR) dan AlphaTauri.

Bicara lewat media Austria, Osterreich, tokoh sentral RBR itu mengungkap diskusi penting itu akan melibatkan Mark Mateschitz, CEO Red Bull untuk sport  Oliver Mintzlaff dan para pemegang saham dari Thailand. Mereka inilah yang kini jadi decision maker setelah pendiri Red Bull Dietrich Mateschitz meninggal tahun lalu.

Marko (80 tahun) adalah sahabat dan tangan kanan Mateschitz sejak membangun dan membesarkan Red Bull.

Sejak kematian Mateschitz memang banyak yang berubah. Ada pihak yang ingin mendongkrak peran Marko yang sangat berpengaruh. Termasuk dalam pihak tersebut adalah Christian Horner, Team Principal RBR.

Meski dibantah, isu menyebutnya ingin sepenuhnya menjadi pengendali tim RBR dan AlphaTauri, termasuk dalam hal penentuan dan penanganan para pembalap.

Ia ingin lepas dari campur tangan operasional dan bayang-bayang Marko yang dikenal sukses dengan Red Bull Akademi-nya dengan pasokan pembalap bermutu kepada tim. Salah satunya adalah Max Verstappen yang bakatnya ditemukan dan kemudian dikembangkan oleh Marko.

Beberapa bulan lalu isu tersebut muncul jelang GP Miami di AS. Horner membantah, sementara Marko hanya berkomentar banyak orang yang ingin membangun kekuasaannya sendiri setelah Mateschitz meninggal.

Kini isu itu muncul lagi dan tampaknya lebih serius karena menyangkut penentuan masa depan Marko di lingkaran Red Bull.

"Ini dinamika. Semua proses diskusi masih terbuka, termasuk apa yang akan saya lakukan kemudian. Kontrak saya selesai di akhir musim 2024," ucap Marko.

Ia menyebut gaya kepemimpinan dan cara mengambil keputusan di Red Bull saat ini sangat berbeda dengan era dirinya bersama Mateschitz. Saat ini lingkaran kekuasaan diperluas ke pihak-pihak yang sudah ia sebutkan di atas.

"Cara saya dan Dietrich mengambil keputusan memang unik dan sederhana," imbuh Marko tanpa menyebut detailnya tapi hasilnya tampak signifikan dengan berkembangnya sayap bisnis Red Bull di tangan mereka, termasuk bisnis lewat jalur motorsport.

Dalam beberapa dekade terakhir,  Red Bull muncul di hampir semua cabang olahraga otomotif dan petualangan. Tak sekadar tampil, tapi bersaing di level atas. 

Perusahaan ini juga aktif dalam program rekrutmen dan dukungan kepada para pembalap yunior. Sebastian Vettel dan Verstappen di F1 serta Marc Marquez dan Pedro Acosta di MotoGP adalah sebagian contoh yang menjadi pembalap besar berkat dukungan Red Bull.

Akhirnya, tinggal menunggu nasib Marko berikutnya. Jika ia tereliminasi, bisa dipastikan Verstappen akan terpengaruh. Tak lain karena pembalap Belanda itu acap mendapatkan masukan strategis saat balapan justru dari Marko. (rn)

 

 

 

TERKINI
Seorang Ketua Pengda dan 3 Ketua Pengcab HDCI Dilantik Bersamaan Pada Halal Bihalal HDCI di Sinar Mas Land Plaza Kemarin Masih Bertugas Sebagai Steward di Slalom Ancol, Nurie Salmun Berpulang Tadi Siang Karena Sakit Jantung Nikmati ALVA Experience Center di Gading Serpong O-UNIVERSE: Sebuah Ekosistem Fesyen dan Teknologi OMODA untuk Dunia