Ada Rencana Beli Mobil Listrik Bekas? Simak Panduan Mudah Menakar Kualitas Kondisi Baterai

Sabtu, 06/01/2024 02:28 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Kendaraan listrik menjadi salah satu segmen yang sedang berkembang pesat di Indonesia, dengan berbagai produk yang hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin peduli terhadap lingkungan.

Bagi yang berminat memiliki kendaraan listrik dengan anggaran terbatas, mempertimbangkan pasar mobil bekas bisa menjadi opsi menarik.

Namun, bagaimana cara menilai mobil listrik bekas? Apakah proses penilaian serupa dengan kendaraan konvensional?

Menilai mobil listrik bekas sebenarnya cukup mudah, meski memerlukan perhatian khusus, terutama terkait kondisi baterai.

Kendaraan listrik, meskipun dilengkapi dengan beragam fitur canggih, pada dasarnya adalah alat sederhana yang terdiri dari bodi, transmisi, dan yang paling penting, baterai.

Kondisi baterai menjadi fokus utama. Calon konsumen sebaiknya mempercayakan pemeriksaan kondisi baterai pada bengkel terpercaya yang dapat melakukan pengujian kondisi baterai.

Melihat sejarah servis kendaraan juga sangat penting, karena dapat memberikan gambaran tentang kondisi kendaraan oleh pemilik sebelumnya.

Pengecekan baterai juga melibatkan pengetahuan tentang perangkat pengisian daya dan port yang digunakan.

Penting untuk mengetahui apakah kendaraan listrik bekas yang diincar masih dapat menerima daya listrik dari stasiun pengisian.

Mengetahui dan memahami spesifikasi waktu pengisian daya yang dijanjikan oleh pabrikan juga krusial, sehingga calon konsumen dapat menilai apakah kendaraan tersebut sesuai dengan ekspektasi atau tidak.

Ketika mempertimbangkan kendaraan listrik berusia lebih dari lima tahun, perlu diperhatikan bahwa kemampuan penyimpanan daya baterai mungkin berkurang.

Adanya penawaran garansi baterai dari pabrikan, terutama yang menawarkan jangka waktu di atas lima tahun, dapat menjadi nilai tambah yang signifikan untuk memulihkan kondisi baterai.

Selain itu, lakukan pemeriksaan seperti pada mobil konvensional, termasuk tes berkendara langsung.

Area kaki-kaki, suspensi, perangkat rem, dan ban juga perlu mendapatkan perhatian khusus, mengingat kendaraan listrik memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan mobil konvensional.

Pemeriksaan di area ini bertujuan untuk memastikan pengendalian dan kenyamanan kendaraan bagi calon konsumen.

Aspek lain yang tidak boleh diabaikan adalah fitur dan teknologi.

Pastikan bahwa semua fitur berfungsi dengan baik, mengingat kendaraan listrik bekerja dengan sistem operasi komputer yang perlu diperbarui secara berkala.

Pemeriksaan sistem ini sebaiknya dilakukan melalui bengkel resmi yang memahami sistem operasi komputer produk mereka.

Pasar mobil bekas kendaraan listrik di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan berbagai pilihan model yang tersedia.

Salah satu model yang banyak diminati adalah Wuling Air EV, dengan variasi long range dan standar range yang ditawarkan dengan harga kompetitif.

Hyundai Ioniq 5 juga menjadi opsi menarik, dengan harga bervariasi tergantung pada varian baterai.

Untuk opsi dengan harga lebih terjangkau, model Kona EV bisa menjadi pilihan, dengan harga yang berkisar antara Rp370 jutaan hingga Rp470 jutaan, tergantung pada tahun produksi. (krm)

TERKINI
Seorang Ketua Pengda dan 3 Ketua Pengcab HDCI Dilantik Bersamaan Pada Halal Bihalal HDCI di Sinar Mas Land Plaza Kemarin Masih Bertugas Sebagai Steward di Slalom Ancol, Nurie Salmun Berpulang Tadi Siang Karena Sakit Jantung Nikmati ALVA Experience Center di Gading Serpong O-UNIVERSE: Sebuah Ekosistem Fesyen dan Teknologi OMODA untuk Dunia