Kamis, 08/02/2024 01:03 WIB
mobilinanews (Malaysia) - Seperti pembalap lainnya, Marc Marquez (Gresini Ducati) akan gunakan hari terakhir winter test Sepang, Kamis (8/2) ini untuk cetak waktu sekencangnya, time attacking.
Sepanjang sesi Rabu (7/2) ia lebih fokus untuk beradaptasi lebih dalam lagi dengan motor barunya, Ducati Desmosedici GP23. Melawan para joki tim pabrikan Ducati dan Pramac Ducati yang menjajal spek terbaru Desmosedici GP24.
Ia mengaspal sebanyak 72 laps, terbanyak dari seluruh peserta tes. Hasilnya, hanya tercepat ke-14. Gap dengan Enea Bastianini (pabrikan Ducati) lebih hampir 1 detik.
Juara MotoGP 6 kali itu menyebut kebiasaan dan riding style-nya di Honda masih terbawa saat memacu motor untuk menyerang waktu tercepat. Itu jadi kendala karena untuk time attack itu biasanya hanya berlangsung 2 laps dengan ban baru.
Pernyataan Resmi Chery Indonesia, 420 Unit OMODA 5 Alami Masalah!
Astra Honda Motor dan WMS Edukasi Tentang Motor Listrik Kepada Ratusan Pelajar SMK di Jakarta-Tangerang
Panduan Lengkap Menjual Mobil Bekas dengan Sukses, Ada 12 Langkah Jitu
"Ketika melakukan serangan waktu, Anda tak banyak berpikir. Yang digunakan adalah insting. Dan, insting saya masih seperti di Honda. Itu sudah terbentuk selama 11 tahun berturut di Honda. Kebiasaan 11 tahun itu harus saya keluarkan karena cara yang sama tak bisa dipakai dengan Ducati," katanya.
Area krusial yang sangat mempengaruhi catatan waktu Marquez adalah pengelolaan ban belakang pada saat masuk tikungan. Selama ini di atas Honda RC213V, Marquez dikenal sebagai satu-satunya rider Honda yang punya skill menggeser roda belakangnya agar lebih cepat di tikungan.
Ternyata cara itu sama sekali tak bisa digunakan saat pindah ke Ducati. Fakta ini diperkuat oleh Luca Marini yang sebaliknya pindah dari Ducati ke Honda.
Adik Valentino Rossi ini menyebut karakter dan menejemen roda belakang Ducati dan Honda sangat berbeda. Ia mengaku sektor itu salah satu kendala ya dalam proses adaptasi saat ini, seperti dialami Marquez di atas Desmosedici GP23.
"Ini masih dalam proses. Selain beradaptasi dengan karakter motor, saya juga beradaptasi dengan cara kerja para mekanik. Saat sama mereka juga beradaptasi dengan riding style saya. Sejauh ini semuanya membaik dari sebelumnya," imbuh Marquez yang dalam dua hari tes sebelumnya menggunakan set up motor standar seperti dimiliki joki Ducati lainnya.
Di hari terakhir tes pada Kamis (8/2) ini belum diketahui apakah MM93 mulai coba susun setelan sendiri berdasarkan data yang dihimpun dalam dua hari sebelumnya, tetap pakai set up standar atau meniru setelan sang adik, Alex Marquez, yang sudah setahun lebih dahulu di Gresini Ducati.
Apa pun pilihannya, yang pasti ditunggu fans MotoGP adalah catatan waktu terbaiknya.
Mungkin saja akan jauh tertinggal jika instingnya masih serasa di atas RC213V, tapi juga tak tertutup kemungkinan Marquez bisa bersaing di papan atas seperti tes Valencia akhir tahun lalu yang berakhir dengan rasa kagum pengamat dan petinggi Ducati. (rn)