Prita Kemal Gani, 23 Tahun Tak Menyetir Mobil Dan Berkah MRT

Sabtu, 20/02/2016 09:00 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Ternyata Prita Kemal Gani, pendiri dan pemilik The London School of Public Relation (LSPR) sudah lama tidak pernah menyetir mobil sendiri.

“Sudah 23 tahun tak menyetir mobil, hehe..,” ujarnya kepada mobilinanews.

Maka itu, ahli public relation di Indonesia itu mengaku saat ini ke mana-mana pakai jasa sopir alias disopirin.

“Sejak menikah saya tidak pernah menyetir mobil sendiri. Selalu disopirin,” ungkapnya.

Ibu tiga anak ini bahkan sudah tak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) lagi.

Soal mobil yang disukai, istri dari Kemal E. Gani yang Pemimpin Redaksi Majalah SWA ini mengaku suka mobil apa saja yang bentuknya manis dan sesuai untuk ibu-ibu seperti dirinya.

“Saya dulu juga pakai mobil Eropa, terus mobil Jepang, dan sekarang mobil Eropa lagi,” tutur wanita pertama yang menjabat sebagai ketua umum Perhumas (Perhimpunan Hubungan Masyarat Indonesia).

Menariknya, Prita mulai menyetir mobil sejak kembali kuliah dari Filipina pada 1990.

“Mobil saya waktu itu Fiat Uno, hehe… untuk berangkat kerja dan menemani kegiatan saya seharian. Ketika menikah, mobil Fiat Uno-nya dijual dan saya naik mobil dan sopir yang disediakan suami saya,” buka Prita lagi.

Tentang  yang makin akut di Jakarta, Prita memiliki pandangan sendiri.

 “Soal kemacetan sih sebenarnya bukan di Jakarta saja. Di New York macetnya juga parah banget. Kalau menurut saya, sebaiknya kita menghindari kemacetan, karena kemacetan buang waktu dan energi,” tuturnya.

Dan yang paling menyedihkan kita bisa kehilangan kesempatan. Jadi, menurut Prita harus mencari solusinya dengan pertama  home office (kerja dari rumah) untuk mengindari macet.

Lalu, tinggal di City Centre seperti saat ini. Prita dan keluarga  tinggal di kawasan Sudirman, Jakarta. Sementara kediamannya di Ciputat hanya sesekali kami tinggali.

Solusi selanjutnya, pilih tinggal di kota mandiri (BSD, Bintaro, Alam Sutra) yang ramah dan tempat kegiatan lainnya, semua dalam jarak tempuh yang dekat.

Tentang MRT (Mass Rapid Transit) yang kini tengah dikebut pembangunannya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, Prita tampak antusias.

“Wahh saya berharap MRT akan segera jadi dan terwujud. Saya rasa ini akan menjadi solusi yang paling baik. Paling gak untuk kami di LSPR :  Mahasiswa tak ribut soal parkir,  mahasiswa lebih sehat, jalan kaki dari Station MRT dan ke Station MRT.  Lebih hemat bensin, uang parkir, dll.  Dan semoga Jakarta tidak macet lagi,” urai Prita.

Di samping itu, wanita berdarah Jawa dan Padang ini memiliki usulan untuk menghindari kemacetan di Jakarta. Yakni perlu pendekatan persuasive terhadap pengemudi kendaraan dalam beberapa hal.

Seperti kepatuhan dalam tata tertib lalu lintas, misalnya tidak serobot lampu merah, dll. Kendaraan umum tidak berhenti di sembarang tempat dan sebaiknya populasi motor dikurangi.

Gagasan brilian dari seorang pakar public relation di Indonesia.

TERKINI
Semok, Layanan Servis Motor Keliling Melayani Lebih dari 1.000 Konsumen Motor Honda Selama Januari-April 2024. Wuling EV Jadi Official Car Partner Dalam 10th World Water Forum 2024 di Bali Human Error Masih Jadi Penyebab Utama Kecelakaan Sepeda Motor di Indonesia, Suzuki Beri Tips Praktis Rem Motor untuk Hindari Bahaya Kymco Like ABS 150i: Skutik Vintage yang Memukau dengan Sentuhan Modern