F1 2024: Max Verstappen Bisa Tinggalkan Red Bull Racing Pindah ke Mercedes, Begini Klausulnya

Rabu, 06/03/2024 18:31 WIB

mobilinanews (Arab Saudi) - Di sela-sela GP Arab Saudi pada akhir pekan ini, Max Verstappen dijadwalkan ketemu awak media untuk menjawab berbagai hot issue saat ini. Antara lain kemungkinan pisah dengan Red Bull Racing (RBR) dan gabung dengan Mercedes.

Topik panas itu menggelinding sebagai buntut dari skandal pelecehan terhadap staf RBR oleh Christian Horner.

Ayah Verstappen, Jos Verstappen, terang-terangan menyerang Horner. Ia sebut prinsipal tim RBR itu adalah pusat masalah dalam tim.

Jika Horner tetap dalam jabatannya, Verstappen Sr menyebut keutuhan tim akan terbelah. Itu sebabnya ia mendesak Horner dipecat dari jabatannya.

"Jika tidak, saya akan bawa Max pergi," tegas eks pembalap F1 Belanda itu.

Hubungan Jos dengan Horner memang tak mulus. Jos dan anaknya lebih dekat dengan Senior Advisor RBR Helmut Marko yang sejak tahun lalu disebut-sebut mulai tak harmonis dengan Horner.

Jos sendiri dikabarkan tak bisa gabung di hospitality RBR di Arab Saudi nanti karena larangan Horner.

Tapi, Jos menyebut ia memang tak ingin berada di Sirkuit dalam kota Jeddah lantaran saat sama mengikuti kejuaraan reli mobil di Belgia.

Ancaman Jos bawa pergi anaknya lantas jadi buah bibir komunitas F1. Langsung dikaitkan dengan potensi Verstappen menjadi pengganti Lewis Hamilton di Mercedes. Hamilton sudah pasti gabung dengan Ferrari mulai musim 2025.

Wajar dikaitkan karena ternyata Jos sempat bertemu Team Principal Mercedes Toto Wolff sebelum race GP Bahrain lalu, dan malamnya lanjut dengan makan malam bersama di sebuah resort papan atas di Manama.

Wolff pun tak menampik pertemuan itu. Soal apakah Verstappen akan gabung dengan timnya, ia hanya menjawab singkat, "Apa saja bisa terjadi."

Verstappen sendiri punya kontrak jangka panjang di RBR, hingga musim 2028 dengan nilai kontrak 50 juta Euro per musik ini.

Tapi, ia tetap bisa melanggar durasi kontrak karena ada klausul atau pasal perjanjian yang memungkinkan.

Marko mengakui ada klausul itu dalam kontrak Verstappen. Hanya saja ia tak ingin membuka bunyinya.

"Itu hal lumrah dalam sebuah kontrak panjang. Max tentu punya ketentuan itu," katanya.

Umumnya para pembalap top mencantumkan klausul  boleh untuk tidak meneruskan kontrak jika tak lagi dibekali tim dengan mobil kencang atau tidak mencapai target tertentu.

Verstappen sendiri pernah bilang, ia akan terus hingga musim 2028 sepanjang RBR memberinya mobil terbaik dan berpotensi menjadi juara.

Klausul lain yang belakangan diungkit sejumlah media F1 adalah menyangkut Marko. Isinya, jika Marko pergi dari RBR maka saat sama Verstappen juga punya hak untuk memutus kontrak.

Untuk hal itu, Marko pun menjawab diplomatis.

"Saya kira Max hanya peduli dengan peformanya. Sepanjang mobilnya masih kencang, ia tak akan kemana-mana," kata pria Austria berusia 80 tahun itu.

Jika itu alasannya maka Verstappen ke Mercedes akan terbuka pada 2026 ketika regulasi baru F1 diperkenalkan. Sebab musim ini dan musim 2025 sepertinya RBR masih tetap tim terkuat. (rn)

 

 

TERKINI
Raih Podium Ganda, Federal Oil Yakin Marc Marquez Makin Pede Berebut Titel Juara Dunia MotoGP 2024 Apresiasi Prestasi Timnas PSSI, Hyundai Berikan Hadiah Hyundai Genesis Electrified G80 Kepada Coach Shin Tae-yong Saling Kejar Poin di Kejurnas Grasstrack Region 4 Putaran 2 Kalimantan Selatan, Ini Dia Jawaranya Astra Honda Motor dan WMS Edukasi Tentang Motor Listrik Kepada Ratusan Pelajar SMK di Jakarta-Tangerang, Tingkatkan Pendidikan Vokasi