F1: Paket Premium Max Verstappen, Fernando Alonso dan Adrian Newey di Aston Martin, Begini Peluang dan Tantangannya

Kamis, 02/05/2024 11:33 WIB

mobilinanews (Inggris) - Desainer legendaris F1 Adrian Newey baru saja diumumkan resmi akan hengkang dari Red Bull Racing (RBR) pada akhir Maret 2025 nanti. Tiga tim elit siap menampung.

Tiga bulan menjadi rumor, akhirnya Newey dan RBR sepakat berpisah setelah bersama sejak 2006 dengan hasil 7 gelar juara dunia pembalap F1 lewat Sebastian Vettel dan Max Verstappen

Newey tetap di RBR hingga akhir kuartal pertama 2025 dengan tugas khusus merampungkan proyek hypercar RB17. Setelah itu ia bebas mau kemana.

Pria Inggris berusia 65 tahun itu masih terlibat dalam balap F1 sepanjang musim 2024 ini, tetapi tak lagi dilibatkan dalam program pengembangan mobil. Juga tak diundang dalam rapat untuk proyek strategis RBR ke depan.

Ada tiga tim yang selama ini berminat merekrut Newey. Yakni Ferrari, Mercedes dan Aston Martin. Semuanya siap dengan dana lebih besar dari yang Newey dapat di RBR yang dikabarkan lebih dari 10 juta USD per tahun.

Tapi, sepertinya uang bukan tujuan utama Newey meski Ferrari dikabarkan siap menggelontorkan 20 juta USD per tahun.

Kebijakan RBR memindahkannya ke divisi hypercar dan saat sama mengurangi perannya dalam pengembangan RB20 sudah jelas jadi pemicu keluarnya Newey.

Konflik internal para petinggi tim juga ikut berpengaruh.. Itu tergambar dari pernyataannya setelah resmi mundur dari RBR.

"Sejak kecil cita-cita saya hanyalah menjadi teknisi mobil F1. Hanya itu. Saya beruntung sudah menjalaninya sedemikian lama. Ini saatnya mencari tantangan baru," katanya.

Sementara ini Ferrari menjadi tempat yang potensial dituju Newey, terlebih karena akan bergabung dengan Lewis Hamilton pada musim 2025. Ia sudah bertemu dengan bigboss Ferrari John Elkann.

Belakangan Newey juga intens berkomunikasi dengan Fred Vasseur, prinsipil tim Ferrari. Sehari sebelum pengumuman pisah dari RBR, Newey dan Vasseur juga dikabarkan bertemu khusus.

Tapi, itu semuanya belum pasti. Newey dikabarkan tak ingin bekerja di luar Inggris. Begitu pun istrinya. 

Atas dasar itu maka peluang Aston Martin yang markasnya tak jauh dari Sirkuit Silverstone sangat terbuka.

Begitu pun peluang tim Mercedes, tetapi dengan catatan Max Verstappen mendarat di pabrikan Jerman itu sebagai pengganti Hamilton di.musim 2025.

Verstappen sendiri tampaknya ogah ke Mercedes pada 2025 karena di musim tersebut ia punya kesempatan besar mendapuk gelar juara dunia lagi sebelum regulasi baru F1 berlaku pada 2026.

Bicara 2026, kekuatan tim masih meraba-raba karena semuanya dimulai dari titik nol. Sama sekali belum tampak gejala tim mana yang paling adaptif dengan regulasi teknis yang baru.

Yang pasti adalah Honda akan mengakhiri kerjasama dengan RBR di akhir musim 2025.

Pabrikan Jepang ini akan menjadi pemasok mesin Aston Martin sementara RBR beralih ke pabrikan Ford yang kabarnya tak membuat Verstappen optimistis.

Dan, menariknya, Honda sudah terang-terangan ingin menyatukan Verstappen dengan Fernando Alonso pada musim 2026 di Aston Martin.

Apalagi fasilitas pabrik F1 Aston Martin yang baru dan super modern sudah  beroperasi penuh mulai 2025.

 Verstappen dan Alonso tentu menjadi duet yang sangat menarik. Keduanya bersahabat dan Verstappen punya cita-cita suatu saat ingin berpasangan dengan juara dunia 2005 dan 2006 itu. Newey pun sama, sejak lama ingin mendesain mobil untuk gaya balap Alonso tapi tak pernah terwujud.

Begitu pun sebaliknya, Alonso sangat bergairah berpasangan dengan Verstappen.

Jika keinginan Honda dan para driver itu bisa diwujudkan maka ini adalah kesempatan besar buat Aston Martin untuk menarik Newey ke dalam tim.

Trio Newey, Verstappen dan Alonso akan jadi kekuatan dahsyat menjadikan Aston Martin menjadi tim juara di F1 seperti yang diinginkan team owner Lawrence Stroll. Soal dana, jelas tak masalah buat konglomerat asal Kanada itu.

Buat Newey, itu solusi yang keren. Ia dan istri tak harus hijrah ke Italia dan beradaptasi dengan budaya baru.

Saat sama Newey bisa sepuasnya bereksperimen dengan fasilitas teknologi F1 yang dimiliki Aston Martin. Apalagi, dua pembalap kaliber dunia yang akan mempiloti karyanya.

Tapi, juga tak mudah untuk mewujudkan hal itu. Kendala terbesarnya adalah Lance Stroll, sang putra mahkota yang kontraknya di Aston Martin terserah dia sendiri.

Sejauh ini prestasi Lance di trek F1 tak kunjung positif, padahal bapaknya membeli tim Racing Point dan dijadikan Aston Martin semata buat sang anak.

Itu tentu dilematis buat Lawrence. Ia berambisi punya tim elit F1, saat sama juga berambisi jadikan anaknya pembalap papan atas.

Jalan mana yang akan ditempuh Lawrence, yang juga sudah secara langsung menawarkan posisi dan fasilitas buat Newey?

Apa iya Lance yang akan menawarkan diri untuk out dari F1 dan memilih menangani perusahaan keluarga? (rn)

 

 

TERKINI
Awas! Menyemprot Bagian Dalam Mesin Dengan Angin Kompresor Ternyata Dapat Berbahaya Untuk Motor MotoGP 2024: Demi Kursi di Tim Pabrikan Ducati, Marc Marquez Rela Korbankan 5 Sponsor Setianya Perkuat Layanan, Chery Buka Diler Baru di Jalan Veteran Makassar Sulawesi Selatan Dukung Kemajuan SDM Siswa, Auto2000 Edukasi Pelajar SMK Tentang Mobil Listrik