Kamis, 17/03/2016 22:13 WIB
mobilinanews (Melbourne) - Mungkin banyak kalangan yang bertanya-tanya tentang supporting race F1 Australia 2016 kali ini. Pasal GP2, Porsche Supercup (Carrera Cup) dan GP3 belum digelar dan tidak menjangkau wilayah Australia.
Maka penyelenggara melakukan terobosan dengan menggelar seri kedua dari Australian GT dan kejurnas balap turing V8 Supercar di sirkuit Albert Park, Melbourne. Kedua balapan ini sangat dikenal di negeri Kanguru tersebut dan banyak menyedot penonton di tiap serinya.
Pada hari ini (17/03) saja sudah ada aktivitas di trek berbasis jalan aspal di taman kota Melbourne itu yaitu kejurnas balap GT Australia yang kali ini memasuki seri kedua.
Di mana banyak supercar GT terbaik saling beradu balap di trek sepanjang 5, 3 km itu. McLaren 650S GT3, Lamborghini Gallardo Supertrofeo, Ferrari 458 GT3 saling beradu kemampuan melawan mobil-mobil baru seperti Ferrari 488 GT3, Mercedes AMG GT3 dan BMW M6 GT3.
Separo Pembalap F1 Lamar Gantikan Nico Rosberg : Pascal Wehrlein dan Ocon Ada Kans, Rio ke Sauber
Sah, Nico Rosberg Menjadi Juara Dunia F1 2016 !
Silakan Hamilton Menjuarai F1 Abu Dhabi, Tapi Rosberg Juara Dunianya
Pada race 1 yang digelar hari ini dimenangkan Craig Baird yang mengemudikan AMG GT3. Pebalap asal Australia itu sempat bertarung sengit melawan Chris Mies yang menggunakan Audi R8 LMS pada race yang berlangsung 25 menit tanpa pit stop itu.
Mies sayang harus mengakui ketangguhan AMG GT3 milik Baird yang jauh lebih cepat dari R8 miliknya. Sementara posisi ketiga dikuasai pebalap R8 lainnya yaitu Marcus Marshall.
Sementara, hari ini juga telah digelar sesi latihan bebas dan kualifikasi V8 Supercar yang merupakan kejurnas balap turing Australia. Di mana pebalap Jamie Whincup menempati pole position dengan mobil Holden Commodore.
Sebelumya pebalap tim Triple Eight itu menjadi juara race pembuka (pertama) 2016 di Adelaide pada awal Maret lalu namun aksinya dihentikan oleh Nick Percat yang mengemudikan mobil serupa dan merebut kampiun pada race kedua di tempat yang sama.
Ternyata kejurnas balap lokal menjadi bintang di negerinya sendiri dan mengalahkan popularitas balap F1 itu sendiri.
Ini terjadi karena promotor dan tim balap bersinergi untuk menjaring minat penonton dengan mengaplikasi kejuaraan seperti di Eropa macam DTM dan Blancpain GT Series. (Teks Berto Pramadya)