Senin, 09/05/2016 16:00 WIB
mobilinanews (Le Mans) - Salah besar jika menganggap sukses Maverick Vinales mengantar Suzuki Ecstar menapaki podium MotoGP kembali sejak terakhir dilakukan Loris Capirossi di Brno, Ceko, tahun 2008 lalu adalah sebuah keberuntungan. Dengan kapasitasnya sebagai juara dunia Moto2 2014, Vinales layak finish di belakang Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi pada seri V MotoGP, di Le Mans, Perancis, Minggu (8/5), kemarin. Suzuki pun pantas, dengan kerja keras mereka, GSX-RR punya akselerasi, top speed dan stabilitas sejajar YZR-M1.
Finish ketiga setelah tiga pebalap di depannya, Andrea Iannone, Andrea Dovizioso dan Marc Marquez `mengelus aspal`, memang terkesan Vinales sedang beruntung. Tapi itu mata awam.
mobilinanews melihat kesuksesan Vinales di musim 2016 ini hanya menunggu waktu, sama dengan yang diungkapkan oleh Vinales. “Secara pribadi, sejak awal musim, saya sudah bisa merasakan GSX-RR punya potensi mengantarku ke podium. Hanya, waktu itu saya belum yakin motor ini akan tahan digeber,” sebut penunggang motor bernomor 25 itu di awal musim.
Makanya, Yamaha juga tidaklah salah saat menawarkan sadel M1 peninggalan Lorenzo pada kepadanya. Spaniard 21 tahun itu pun menjadikan hasil di Le Mans ini sebagai acuan dirinya mengambil keputusan bertahan di Suzuki atau berpaling ke Yamaha. “Marc dan Dovi sedang sial. Aku pun sempat nyaris nahas, tapi masih bisa mengontrol motorku. Tapi, aku bisa menyamai kecepatan Valentino. Dan itu membuatku yakin dan bahagia,” jelas Vinales.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Dari sisi motor, GSX-RR disebut lebih baik daripada RC212V besutan Marquez. “Selamat untuk Maverick. Saya tahu ia punya peluang berdiri sejajar di podium. Sejujurnya, motor saya pun kalah akselerasi dibanding Suzuki. Motornya sudah terlihat nyaman masuk dan keluar tikungan. Jadi, aku terpaksa mengambil resiko dan terjatuh,” ungkap Marquez.
Sementara itu, pemuncak kedua podium Le Mans, Rossi juga mengakui hal tersebut. “Maverick selalu membuntutiku saat QTT. Itu banyak dilakukan pebalap lain. Tapi, ia benar-benar bisa mengikutiku dengan gayanya sendiri,” aku Rossi.
So…, jangan anggap Vinales cuma beruntung! (Aries Susanto)