Digerebek Polisi, SPBU Di Rempoa Yang Lakukan Pengurangan Pengisian BBM

Senin, 06/06/2016 16:54 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Subdit Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengungkap kasus kecurangan penjualan bahan bakar minyak (BBM). Tepatnya, di SPBU 34-12305 di Jalan Raya Pemuda, Rempoa Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Ulah SPBU swasta ini tentu saja mengurangi takaran BBM  dan merugikan konsumen.

"Kami mendapati laporan dari masyarakat, tentang sebuah SPBU yang dianggap mengurangi BBM saat pengisian. Akhirnya kami melakukan pengawasan dan melakukan penangkapan pelaku dan menyegel SPBU dimaksud,” ujar AKBP Adi Vivid, Kasubdit Sumdaling Dirkrimsus Polda Metro Jaya.

Adi menyebutkan,  modus para pelaku termasuk pengelola dengan membeli alat digital regulator stabilizer merek Bostech dan digunakan untuk mempengaruhi dispenser isian BBM.

Menurut Adi, digital regulator stabilizer tersebut digunakan untuk memperlambat arus listrik dispenser. Hal ini membuat BBM yang keluar menjadi lebih sedikit.

Ditambahkannya, pihaknya telah menangkap 5 pelaku yang terdiri dari 3 pengelola dan 2 karyawan pada 2 Juni 2016. Mereka memiliki fungsi dan tugas masing-masing dalam melakukan kejahatan.

Tersangka SE bertugas menjalankan operasional dan pembeli alat, AGR bertugas mengurus izin ke Pertamina dan pembeli alat tambahan, D bertugas mengatur manajemen karyawan SPBU dan membeli alat pengendali takaran, W bertugas mengawasi karyawan dan mendapatkan upah tambahan serta J bertugas mengawasi karyawan dengan mendapat keuntungan dari margin BBM.

Penangkapan dilakukan setelah sebelumnya kami melakukan penyelidikan beberapa hari.
Alat bukti yang disita polisi adalah digital regulator stabilizer; remota control merek M1+ sebagai pengendali jarah jauh untuk mematikan dan menghidupkan stabilizer; dan komponen tambahan merek Omron yang dimasukkan dalam dispenser yang bisa mempengaruhi putaran mesin BBM sehingga isi BBM lebih sedikit.

Disita juga bon struk pembelian BBM dari SPBU sebagai bukti penunjuk awal pembelian BBM yang isi/volume takaran tidak sebagaimana mestinya.

Bagaimana konsumen tahu ada kecurangan? Konsumen bisa tahu saat mengisi bensin, rasanya biasanya full, ini kok kurang? Jadi kemudian muncul kecurigaan. (Teks Budi Santen)

 

TERKINI
Brio Dominasi Panjualan Honda di April 2024 Kymco Like ABS 150i: Skutik Vintage yang Memukau dengan Sentuhan Modern Apakah Air Radiator Berperan Penting pada Mobil? Simak Penjelasan Ini Agar Tidak Gagal Paham MotoGP Italia Jadikan Brembo Sebagai Sponsor Utama pada 2024 dan 2025