Kamis, 09/06/2016 23:00 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Untuk meredam masyarakat terhadap keraguan takaran SPBU Pertamina, PT Pertamina (Persero) menggelar pemaparan resmi cara pengujian dan kerja dispenser tangki pengisian bahan bakar di SPBU Jl RC Vetaran, Jakarta, Kamis (9/6).
Petugas SPBU dan pertamina menjelaskan bagian dalam mesin dispenser yang telah di buka lalu menunjukan selenoid dan asimeter yang masih tersegel. “Segel ini tidak boleh rusak, kalau dirusak berarti ini menyalahai aturan meterologi. Inilah yang diatur meterologi agar takarannya yang keluar sesuai dengan apa yang tertera pada pompa dispenser,” papar Awan Raharjo Senior Sales Executive Retail Pertamina Jakarta Selatan.
Kemudian Awan juga menjelaskan mekanisme apabila takaran yang diisikan pada mobil atau motor merasa tidak sesuai, para konsumen bisa langsung minta dilakukan pengecekan on the spot di SPBU atau lakukan pengaduan ke Call Center Pertamina di 1 500 000.
“Di SPBU pasti dilengkapi alat Q&Q (Quality dan Quantity), alat untuk mengukur kepastian dan kualitas. Untuk mengukur kualitas kita menggunakan bejana tera ukuran 20 liter, bejana tera ini juga di tera oleh dinas meterologi,” sambung Awan.
Petugas SPBU Veteran turut menjelaskan, dispenser mulai bekerja ketika sudah terdengar bunyi putaran yang berasal dari dinamo. Setelah itu, secara otomatis cairan BBM akan naik ke alat penakar yang disebut selenoid valve. Dari selenoid valeve, cairan BBM akan mengalir melalui flowmeter. Selanjutnya ketika tuas nozzle ditekan, maka cairan bensin tadi baru mengalir ke dalam tangki bahan bakar kendaraan.
Saat nozzle melakukan pengisian, tongkat totalisator yang ada di atas flowmeter juga akan bergerak bersama dengan nominal yang ditentukan. Setelah pengisian sesuai dengan nominal yang ditentukan, maka flowmeter akan berhenti bekerja secara otomatis.
Jadi kalau merasa ada yang tidak sesuai dengan step tersebut, laporkan!!! (Teks/Foto : Tigor)
Ngomong Untuk Kali Pertama, Adrian Newey Pastikan Tetap di F1. Tim Apa Gerangan?
Awas! Menyemprot Bagian Dalam Mesin Dengan Angin Kompresor Ternyata Dapat Berbahaya Untuk Motor
MotoGP 2024: Demi Kursi di Tim Pabrikan Ducati, Marc Marquez Rela Korbankan 5 Sponsor Setianya