Jelang MotoGP Assen : Marquez Penyebab Sulit Cari Pebalap, Tim Satelit Akan Mati

Sabtu, 18/06/2016 23:47 WIB

mobilinanews (Assen) – Herve Poncharal, pemilik tim MotoGP Tech3 Yamaha Monster meramal MotoGP akan kembali mengalami masa sulit. Dan itu bisa cepat terjadi,  jika regulatornya tidak mengantisipasi. Pemilik tim Yamaha Tech3 Monster itu bilang, MotoGP akan kehilangan peserta tim satelit. Sebab, tim-tim satelit kian sulit cari joki muda berbakat, yang ujungnya sulit cari dana sponsor.

Herve Poncharal mengingatkan, ketika MotoGP ditinggal pabrikan akibat krisis ekonomi dunia. Diawali dengan kepergian Aprilia pada 2004. Menyusul Kawasaki pun menyerah pada 2009. Diikuti cabutnya Suzuki  di akhir musim 2011. Sehingga pada 2012 hanya ada 3 pabrikan di MotoGP, Honda, Yamaha dan Ducati.

Betul, musim 2012 masih ada 22 starter regular di grid tiap seri. Itu karena, ketika itu, Honda membantu meramaikan MotoGP dengan menghidupi 3 tim satelit. Yamaha menyumbang 2 tim satelit. Dan Ducati ikut saweran 1 tim satelit. Juga ada tim lepasan seperti ART dan Ioda yang bikin motor gado-gado. “Ketika itu kami, tim-tim satelit, dapat support penuh. Agar MotoGP tetap ramai,” kenang Poncharal.

Toh Poncharal mengakui kehadiran tim satelit di MotoGP semata sebagai pelengkap penderita. “Saat itu, meski sebagai pelengkap, kami masih bisa berprestasi. Masih ada pembalap tim satelit yang naik podium. Tapi, kini tidak pernah,” tutur Poncharal lagi.

Menurut Poncharal, itu karena tim satelit sulit dapat rider muda hebat. Sebab, rookie terbaik jebolan Moto2, lebih memilih ke tim pabrikan. “Hampir mustahil kami dapat pembalap muda berbakat dari kelas lebih rendah. Mereka yang punya prestasi, memilih ke tim pabrikan sekecil apapun tim pabrikan itu,” bebernya.

Contoh, kala Tech3 kehilangan dua joki sekaligus. Bradley Smith dan Pol Espargaro yang kini membela Tech3, tahun depan join ke KTM, yang bakal jadi rookie di arena MotoGP. “Ini pukulan berat. Padahal kami adalah tim satelit terbaik. Espargaro kini di peringkat keenam,” sebut Poncharal.

Poncharal pun gagal dekati rider muda berbakat Moto2 lain, Alex Rins dan Johann Zarco. Keduanya memilih berebut sadel GSX-RR di tim Suzuki. Bahkan Sam Lowes, yang baru saja bersinar di Moto2 tegas tidak mau masuk tim satelit MotoGP. “Jika bukan tim pabrikan di MotoGP, aku akan tetap di Moto2,” tegas joki muda Amerika itu.

Semua ini karena ulah regulator MotoGP sendiri. Mereka yang membatalkan aturan bahwa rookie harus masuk tim satelit dulu setahun, sebelum masuk tim pabrikan. Itu terjadi ketika Honda merengek memasukkan Marc Marquez pada 2013. Padahal, Marquez adalah rookie, juara Moto2 2012.

“Keputusan ini akhirnya akan membunuh kami. Kami sulit mencari pembalap bagus. Tanpa pembalap bagus, motor kami tidak akan pernah juara. Pada akhirnya, kami sulit cari sponsor. Dan kami selamanya jadi pelengkap grid,” tutup Poncharal.

(Teks : Aries Susanto; Foto : motogp)

 

TERKINI
3.000 Lebih Konsumen Motor Honda Memilih Jadi Member Honda VIP Card Platinum Plus Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta