Senin, 18/07/2016 18:28 WIB
mobilinanews (Jakarta) - PP IMI, menurut Jeffrey J. P selaku Sekretaris Jenderal, harus dijalankan sebagai perusahaan. Untuk itu, Jeffrey ini berencana memperkuat sumberdayanya. Kekuatan utamanya, di anggota.
Diakui Jeffrey, sudah lama IMI terlena, hidup dari kemudahan fasilitas dari pemerintah. "Karena itu, kita harus ubah. Jalankan organisasi ini sebagai perusahaan. Dijalankan secara profesional," cetus Jeffrey.
Jeffrey melihat anggota IMI sebagai aset besar. Masalahnya, tidak dikelola dengan baik. "Bayangkan, hingga kini, PP IMI hanya punya 20.000-an anggota," bebernya lebih lanjut.
Edun, ya... Berdiri sejak 1906, PP IMI cuma punya 20.000-an anggota. Apalagi, mobilinanews sering lihat di event balap, ada pembuatan Kartu Izin Start (KIS), yang diikuti pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA). Kalau setahun ada 130 event kejurnas, diikuti 300-an peserta per event, dengan pembuatan KIS baru 10%, artinya bakal ada 4.000 KTA baru per tahun.
IMI Dan FIM Gelar Seminar Bagi Tenaga Medis, Pengawas Serta Pimpinan Perlombaan Motocross
Hasil Pleno di Rumah Haji Redy, Putuskan Musprov IMI Kaltim Digelar 18-19 Maret 2017 di Balikpapan
Max Armand di Mata Para Sahabat : Berhati Emas Dan memiliki Passion di Motorsport
Padahal, anggota yang punya KTA adalah tiang utama pemasukan PP IMI, sejak pembuatan SIM internasional dialihkan ke kepolisian.
"Masalahnya, yang dulu terjadi, KTA baru yang sampai ke PP hanya 10%-nya. Sisanya menguap entah ke mana," ungkap Jeffrey.
Tak cuma kejar anggota baru dengan pengetatan pengawasan aplikasinya, PP IMI juga akan merancang.agar anggota PP IMI yang punya KTA bisa.dapat benefit. "Kami sedang rancang kerjasama untuk benefit itu. Pokoknya yang terkait otomotif akan bangga dan untung jadi anggota IMI," pungkas Jeffrey.
Ironis sekali. Padahal kata Nanan Sukarna, mantan ketum PP IMI sebelumnya, ada 2.000 event setiap tahun di Indonesia. Kalau membernya hanya 20 ribu, ya kecil banget. (Aries Susanto)
Keyword : jeffrey-jppp-imisirkuit-sentul