Selasa, 09/08/2016 13:13 WIB
mobilinanews (Austria) - Dengan keunggulan 48 poin dari Jorge Lorenzo dan 59 angka dari Valentino Rossi, kita bisa bilang, satu tangan Marc Marquez sudah memegang trofi juara MotoGP ketiga kalinya.
Tapi, kita ngga boleh lupakan sejarah. Meski baru 2 kali terjadi dalam 14 tahun balap motor prototipe 4-Tak, pemimpin klasemen paruh musim pertama, gagal memuncaki papan perolehan angka di akhir musim.
Tapi, 2 pembalap yang ada di bawah Marquez lah yang melakukan keajaiban itu. Rossi menyalip poin Dani Pedrosa pada 2008, dan Lorenzo menggeser Rossi dari pucuk klasemen musim lalu.
Toh keajaiban itu hanya terjadi jika pengejar bisa menang pada seri awal paruh musim. Ya, di GP Austria ini, penentuannya. Apakah duo Yamaha Movistar bisa melewati Marquez, atau joki Honda yang akhirnya mengangkat trofi.
Juara Dunia MotoGP 2016 Ini Akan Kembali Kunjungi Jakarta, Ada Agenda Apa?
Knalpot Proliner Dipakai di Motor Valentino Rossi dan Maverick Vinales
Ini Jadwal Lengkap Seri MotoGP 2017
Uniknya, tiga pembalap ini ngga ada yang pede menang di Red Bull Ring, 14 Agustus nanti. "Ducati adalah favorit di sana," bilang Vale. "Aku perlu membangkitkan kepercayaan diriku kembali di sirkuit yang baru," lanjut Lorenzo. "Sepertinya sirkuit ini dibuat untuk Ducati," timpal Marquez.
Semua komentar itu terucap setelah tes di Red Bull Ring akhir Juli lalu. Ketika itu, duet Ducati konstan mencetak best-lap selama 2 hari tes. Malah, 2 joki tim Ducati lainnya, membuntuti Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone.
Nah, keunggulan Ducati ini bakal jadi.batu sandungan buat Rossi dan Lorenzo. Apalagi, Ducati sedang mencari kemenangan pertamanya musim ini. Dovizioso pun ingin buktikan ia pantas dipertahankan musim depan.
"Motor ini terasa sempurna di Red Bull Ring," tandas Dovi. Sementara Iannone pasti pengin tunjukkan pada 'Tim Merah', keputusan mereka membuangnya ke Suzuki, adalah salah. "Aku akan melakukan hal yang beda untuk hasil terbaik," janji Iannone.
So, dari semua kepentingan tadi, kunci kemenangan ada pada kesuksesan selama sebulan liburan musim panas kemarin. Bisa kah Rossi, Lorenzo dan Marquez menekan ego mereka? Sebab, demi kepentingan pribadi, Rossi dan Lorenzo wajib kerjasama untuk mengganjal Marquez.
Sementara, Marquez tidak boleh kelewat pe-de karena keunggulannya di klasemen sementara.
Kita tunggu saja. (Aries Susanto)