Minggu, 28/08/2016 13:02 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Setelah menderita sakit kanker kelenjar getah bening beberapa tahun terakhir, pereli senior Irvan Gading menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Sabtu (23.50 WIB).
Ipam –sapaan karibanya – dikenal sebagai pereli seangkatan Hutomo Mandala Putra, Ricardo Gelael dan Tonny Hardianto. Putra Yusuf Gading itu meninggal di usia 53 tahun, dan dimakamkan di pemakamakan keluarga Wisma IKA, Cipayung, Puncak, Jalan Raya Puncak No. 13, Bogor.
“Secara pribadi, orangnya humoris. Sebagai pereli, memang tipenya bukan fighter seperti Tomy dan Tonny, almarhum cenderung “safety player”. Tapi sering juga menjadi kuda hitam,” komentar Anthony Sarwono, navigator senior kepada mobilinanews.
Karena cenderung safety player tersebut, acapkali Ipam menyeruak ke depan ketika sahabatnya seperti Tomy, Tonny maupun Kadok bermasalah atau mengalami accident di ajang reli.
Tentukan Grade, PP IMI Lakukan Track Inspection ke Sirkuit Cendrawasih Bungsu Lahat
Kerennn...Lahat Segera Punya Sirkuit Balap Motor Standar ARRC !
Sirkuit Balap Dikebut, Awal 2017 Lahat Sudah Bisa Menggelar Event Balap Nasional
“Dua kali almarhum mengikuti World Rally Championship (WRC) di Perth, Australia pada 1994 dan 1995 bersama Tomy dan Tonny. Ipam selalu ikutan karena memang berteman dan sama-sama bekerja di Humpuss, perusahaan milik Tomy Soeharto,” lanjut Anthony.yang merupakan navigator abadi Tony Hardianrto.
Karena itu, Ipam pernah mencetak prestasi mengagumkan saat berlangsung WRC di Medan, Sumatera Utara, 1996. “Kalau nggak salah, almarhum finish ke-6 berpasangan dengan navigator berpengalaman Karel Harilatu,” ungkap Rio Sarwono, mantan pereli senior dan mantan Ketum IMI DKI.
Hingga akhir hayatnya, almarhum merupakan suami dari artis dan atlet berkuda, Larasati.
Selamat jalan Mas Ipam, kami mengenang prestasimu di ajang reli...(budsan)