Rabu, 07/09/2016 18:11 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Saat ini umumnya kendaraan menggunakan teknologi mesin yang semakin canggih dengan tuntutan penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) menggunakan oktan minimal 92. Namun masih banyak pemilik kendaraan tetap menggunakan premium dengan kadar oktan dibawah 92.
Pengguna mobil dan motor di Indonesia memiliki banyak cara guna mensiasati agar pengeluaran BBM tidak terlampau besar dengan cara mengoplos premium dengan BBM oktan tinggi agar oktan meningkat, sesungguhnya hal ini adalah salah kaprah.
“Pencampuran premium dengan Pertamax misalnya dengan komposisi berapapun tidak akan menambah kadar oktan menjadi tinggi. Adalah salah jika berpikiran dengan menggabungkan keduanya akan meningkatkan oktan,” ujar Usman Hadi, pengamat otomotif yang paham betul mengenai seluk beluk mesin.
Menurutnya yang paling benar adalah mengisi BBM sesuai dengan standar kebutuhan oktan pada masing-masing kendaraan. Memang jika mengisi BBM dibawah standar oktan yang telah ditentukan mesin tetap akan hidup dan berfungsi, namun untuk jangka panjang penggunaan BBM yang tidak sesuai akan menurunkan performa mesin.
BBM Baru Pengganti Pertalite Ternyata Mengandung Bioetanol, Begini Penjelasannya!
Pertamax Turbo Jadi Sponsor Utama Sean Galael dan Valentino Rossi di Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan FIA WEC 2024
Kejurnas Sprint Rally 2023 Malang : Trek Diperpanjang Jadi 5,7 Km Ada Tanjakan dan Turunan, Namun Lebih Hi-Speed
“Sebaiknya tidak mencampur secara langsung tapi jika memang mau dipaksakan isi bergiliran dan tetap didominasi oktan tinggi. Isi full tangki dengan oktan yang sesuai untuk beberapa kali pengisian dan sesekali isi premium, catatanya setelah isi premium kembali isi full dengan oktan tinggi. Walaupun sesungguhnya cara ini juga tidak dianjurkan loh,” pungkas Usman Hadi.
Ditekankan olehnya logika sederhana kenapa harus mengisi BBM sesuai ketentuan, mobil atau motor adalah sebuah investasi dan harganya tidak murah. Jika ingin hidup lebih lama dan selalu sehat, kendaraan harus diberikan makanan bernutrisi tinggi yang adanya di BBM beroktan tinggi.