Kamis, 08/09/2016 13:48 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Di mobil, ukuran roda tidak hanya urusan penampilan. Benar bahwa makin besar diameter roda, tampang mobil langsung terdongkrak, lebih gagah. Namun, di balik itu diameter roda menunjukkan niatan pabrikan pada karakter mobil dan terkait kekuatan mesin yang dicangkokkan.
Menurut Usman Adi, diameter roda bisa jadi pembanding dua mobil setara. “Diameter roda sedikit banyak bisa menunjukkan tenaga mesinnya,” bilang pria yang pernah menjabat sebagai manajer servis Tunas Toyota itu.
Petunjuk Usman Adi bisa jadi dasar kita membandingkan dua primadona baru low cost green car (LCGC) Datsun GO+ dan Daihatsu Sigra. Go+ mengaplikasi roda 13 inci, sementara Sigra mencangkokkan roda 14 inci. Dengan teori Newton yang dikaitkan diameter roda yang dipakai GO+ dan Sigra, kita bisa membandingkan kekuatan dapur pacu keduanya.
Lewat hasil uji mobil VW Golf yang diganti rodanya, dari ukuran standar 15 inci ke ukuran lebih besar dari 16 inci hingga 19 inci, tiap pembesaran 1 inci rodanya, akselerasi 0-60 km/jam anjlok hingga 0,1 detik. Karena, pembesaran diameter roda menambah beban mesin. Artinya, jika ingin mendapat performa yang sama, dengan ukuran roda lebih besar, tenaga mesin harus ditingkatkan juga.
GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok
Kenaikan Penjualan Daihatsu Hingga 17,1 Persen Dibanding Kuartal Sama Tahun Lalu, Promo Ini Pemicunya
SEVA Ramadhan Sale, Potongan Harga dan Hadiah Menarik untuk Pembelian Mobil Daihatsu Baru!
Dari situ kebayang, dengan kapasitas sama, 1.200 cc, semburan tenaga mesin dual vvti Daihatsu lebih bertenaga dari dapur pacu DOHC non katup variabel millik Datsun. Buat patokan, ambil spesifikasi resmi dari Datsun dan Daihatsu saja.
Dengan modal teknologi dual VVTI, Sigra bisa mengail tenaga hingga 88dk, sedang GO+ hanya 68dk. Sehingga bobot roda dan bobot total yang ringan, hanya 812kg, menjadi penting untuk membuat GO+ kuat berlari. Datsun sudah menghitung ukuran roda dan kekuatan mesin mereka. Jadi, agar Go+ tetap bisa menempel Sigra di jalan, pertahankan saja ban diameter 13 incinya.
So, tetap aja UUD, Bro! Ujung-ujungnya duit. Dengan harga Rp 124 juta berbanding Rp 94 juta untuk tipe termurahnya, kelas 1.200 cc dari kedua merk tadi, performa ini bisa diterima.
Ada harga, ada barang, Cuy! (Aries Susanto)