Kimi Raikkonen Sharing Ide Bersama Peserta Shell Eco-marathon
Minggu, 18/09/2016 10:00 WIB
mobilinanews (Singapura) - Kimi Raikkonen hadir di Singapura untuk melakukan dialog interaktif dengan mahasiswa peserta Shell Eco-Marathon Asia 2016 dari Institute of Technical Education dan Nanyang Technological University.
Dalam kunjungannya tersebut, Kimi banyak berdiskusi dengan para mahasiswa tentang pentingnya inovasi dan efisiensi serta beragam ide cemerlang mengenai energi menggerakkan mobilitas di masa depan.
Juara dunia balapan F1 2007 ini mengatakan sangat mengagumi dengan apa yang sudah dilakukan oleh para mahasiswa di ajang Shell Eco-marathon. “Saya selalu terkesan dengan kecanggihan mobil-mobil mahasiswa di ajang ini, serta semangat para pebalap dan teknisi dalam merakit mobil. Saya begitu menikmati obrolan dengan semua tim dan berharap mereka mengukir hasil yang lebih baik lagi di Shell Eco-marathon 2017," kata Kimi dalam siaran pers, Jumat (16/9).
Kompetisi Shell Eco-marathon Asia 2017 akan menjadi ajang pembuka Festival Shell`s Make the Future Asian Edition di Singapura tanggal 16-19 Maret 2017. Kompetisi unik merancang, merakit, mengendarai dan bertanding untuk menciptakan kendaraan paling hemat energi di dunia ini pertamakali digelar di Asia pada 2010.
10 Tahun Berturut-Turut Shell Lubricants Jadi Oli Terbaik dan Terbesar Dunia
Pelumas Shell Helix Professional Series, Bikin Konsumsi BBM Lebih Irit
Pemenang Kompetisi Mobil Paling Cepat Asal Indonesia Bertolak ke Markas Ferrari
Indonesia sendiri tidak pernah absen untuk turun bertanding dan selalu meraih prestasi. Terkahir pada Maret lalu, tujuh tim mahasiswa Indonesia berhasil meraih penghargaan di ajang Shell Eco-marathon Asia 2016 yang digelar di Rizal Park Manila, Filipina.
Direktur Teknis Shell Eco-marathon Asia, Colin Chin turut hadir memberikan gambaran persamaan antara Formula 1 dan kompetisi SEM. “Seiring perubahan terbaru di Formula 1, efisiensi menjadi aspek yang semakin penting. Berdasarkan catatan terbaru, sebuah kendaraan dalam Shell Eco-marathon dapat menuntaskan satu lintasan di Sirkuit Singapore Grand Prix hanya dengan seperlima sendok teh bahan bakar. Kami berharap para tim SEM kami akan tetap berinovasi untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar di lintasan,” tutup Colin Chin. (Zie)