Ini Tunggangan Ketua Komunitas Kawasaki Ninja Mono - NIMO : Pertama, dan Satu dari Dua Bore-up 300cc

Selasa, 20/09/2016 12:36 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Untuk jadi pemimpin memang kudu punya kelebihan dibanding yang lain. Apalagi ketua komunitas motor, ada hukum tak tertulis, motornya kudu beda sendiri. Ini yang dipahami Dimas Febrianto, ketua umum Komunitas Ninja Mono Owner (NIMO). Ia tampil pertama membore-up si Kawak 250 silinder tunggalnya jadi 300cc. Dimas mengaku, motornya lah yang pertama menerapkan modifikasi ini. “Di komunitas NIMO, hanya ada dua yang motornya dibore-up jadi 300cc,” buka paketu sekitar 180-an komunitas pemakai Kawasaki Ninja Mono se-Jabodetabek dan Banten itu.

Cerita dikit awal Dimas memodifikasi kuda yang dipakai sehari-hari mencari nafkah di kawasan Sudirman itu. Dimulai dari informasi bahwa dari konconya di Jepun menemukan limbah silinder blok dan piston lengkap dari Kawasaki KLX300. Tanpa ba-bi-bu, blok itu pun pindah ke Ninja Mono lansiran 2014 yang berkandang di daerah Ulujami, Jakarta Selatan itu.

“Ternyata plek banget dengan mesin bawah Ninja Mono. Plug n Play tanpa ganti apapun. Silinder head dan kemnya pun standar, tanpa ganti paking dan nggak mentok,” ungkap Dimas.Pegawai bagian hukum Permata Bank mengaplikasi blok bore-up tadi di bengkel umum Kembar Racing, di Ulujami juga.

Hanya saja, Dimas mengaku ada adaptasi sedikit di blok silinder. Atas saran mekanik bengkel yang memodifikasi motornya, baut tonjokan tensioner harus disesuaikan ukuran drat bawaan blok KLX300, yaitu drat 12. “Sepertinya biar lebih kuat menahan tensioner rantai ketengnya,” jelas pria kelahiran 25 Pebruari 1986 itu.

Lagi-lagi, sebagai ketua NIMO, bore-up saja nggak cukup mendongkrak pamor motor Dimas. Ninja Mono didoping dengan ECU dari Aracer tipe RC1, “Kalau knalpotnya pakai CLD yang custom,” pungkas Dimas.

Hasilnya, memuaskan, Si Mono yang awalnya hanya punya 22 daya kuda, setelah diuji didynotest, kini terdongkrak hingga 29,55. “Gue lagi siapin noken-as customnya. Udah tahap produksi, kok,” bisik Dimas.

Efek lain yang diantisipasi Dimas, soal panas mesin yang mungkin ikut terdongkrak akibat pakai piston lebih besar. Untuk itu, dia menangkalnya dengan menambahkan oil cooler, melengkapi radiator yang sudah ada. “Gue pakai oil cooler Satria FU. Lumayan, mesin lebih adem,” bilang Dimas yang pernah mengadu motornya di ajang Indonesia Trackday Series III di Sentul.

Ditambah peranti kenyamanan, Dimas membekali si Mono dengan suspense belakang dari Ohlins yang dilengkapi tabung. Suspensi ini bisa disetel rebound dan compress-nya. Pokoknya membuat motor Dimas beda dibanding para anggota NIMO yang lain.

Ini baru tunggangannya Paketu NIMO! (Aries Susanto)

TERKINI
Motor Listrik Keeway KL1500GS Dijual Cuma Rp 16.5 Juta, Inilah Spesifikasi Lengkapnya! Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan