Rabu, 28/09/2016 19:31 WIB
mobilinanews (Depok)- Pepatah rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya itu benar-benar diterapkan Setiadi asal Depok. Pria bersahaja ini omongan banyak orang setelah membeli Honda CBR150R dengan seluruhnya uang koin di dealer Honda di Depok. Total jumlah koin Rp 1.000 yang dikumpukan mencapai Rp 32 jutaan.
Bagaimana ceritanya Setiadi mengumpulkan uang koin itu dan memilih Honda CBR150R bercorak Repsol yang dibelinya? Setiadi mengatakan memang sudah dari dulu ingin memiliki motor sport.
"Motor saya yang sekarang ini sudah tua, ingin ganti motor dengan yang lebih besar dan motorsport. Itu alasan saya pilih Honda CBR150R. Selain itu sisi keamanannya," ungkap Setiadi kepada Otomania, Selasa (27/9).
Menurutnya, mengendarai motor lebih besar punya banyak kelebihan dibandingkan jenis motor matik atau bebek. Hal pertama karena tidak mudah diintimidasi dengan pengendara lain, selain itu juga karena lebih aman saat di parkiran.
Bandung Tidak Takut, Gerakan Sosial Melawan Begal Motor Diprakarsai Ridwal Kamil
ICC Tangerang Rayakan HUT Ke-2 Dengan Kegiatan Safety Driving
Komunitas Trail di Sumatera Utara Semakin Solid di Hari Imlek 2017
"Tujuanya untuk transportasi kerja dan kebutuhan anak kuliah. Pakai motor besar itu lebih aman, karena biasanya kalau diparkiran itu motor kecil suka digeser-geser. Nah kalo motor besar tukang parkirnya malas ngegeser-nya karena berat," tuturnya.
Lalu berapa lama ngumpulin koin Rp 1.000 an itu hingga terkumpul Rp 32 juta? Setiap hari paling tidak ngumpulin 1 koin Rp 1.000,- Itu bisa dilakukan Setiadi, istri dan anaknya yang lain. Sehingga bisa menjadi lebih banyak yang terkumpul.
Yang menarik lagi, uang itu ditaruh dalam ember yang sudah dikasih pelumas (oli). Tujuannya, agar tidak mudah diambilin untuk sekadar beli rokok atau jajanan. Dan ditaruk di ember yang dikasih pelumas, uang koin tetap bersih ketika dibersihin sama air.
Motor ini dipersembahkan khusus untuk anaknya yang mulai kuliah. “Saya kan nadar, kalau anak saya bisa lolos UMPTN ke universitas, saya mau beliin motor. Ya ini anak saya ke kuliah saja,” pungkas Setiadi.
Patut ditiru, rajin dan hemat. (budsan, dari berbagai sumber)
Keyword : bakti-sosial-komunitas-motorkomunitas-