Karakter Lorenzo Nggak Cocok Desmosedici; Kalau Mau Juara, Harusnya Ducati Rekrut Marquez

Minggu, 02/10/2016 10:37 WIB

mobilinanews – Strategi Ducati untuk mendongkrak prestasi mereka di MotoGP 2017 dengan mengontrak Jorge Lorenzo, dianggap salah. Hal ini diungkap Cal Crutchlow. Sebagai mantan joki tim pabrikan Ducati itu, Crutchlow tau, harusnya Tim Merah merekrut Marc Marquez kalau mau juara dunia.

Penilaian Crutchlow berdasarkan keluhan yang disampaikan Lorenzo ketika balap di Misano dan Aragon karena disalip Valentino Rossi. Atas dasar itu, Crutuchlow melihat Lorenzo terlalu cengeng. Nggak akan sanggup mengatasi Desmosedici yang seperti kuda liar. Kadang enak, kencang, kadang bermasalah, pelan.

“Soal keluhan Jorge atas aksi Rossi? Aku ketawain aja. Ini balapan. Kalau ada yang nyalip, kamu harus tegakin motor, atau siap-siap kesenggol. Itu pilihan,” sindir joki Inggris yang kini berlaga untuk tim satelit CWM LCR Honda itu.

Terkait sifat seperti anak cengeng pada diri Lorenzo itu, Crutchlow menilainya tidak akan bisa berjaya jika harus menunggangi Ducati. "Semoga mental Jorge bisa membaik sebelum Februari 2017. Kalau nggak, dia pasti akan kesulitan dan Ducati membuat kesalahan lagi,” ungkap joki kelahiran 29 Oktober 1985 itu.

mobilinanews punya pandangan yang sama dengan Cruchlow, soal ini. Dilihat dari karakter Lorenzo dan Desmosedici, Spaniard 3 kali juara dunia MotoGP ini adalah pembalap text book. Dia pembalap yang pakai teori. Alhasil, motor harus sempurna supaya bisa kencang di tangannya.

Nah, soal kesempurnaan yang konsisten ini belum bisa diciptakan Ducati. Terbukti dari penampilan duet Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone musim ini. Masih hangat-hangat teh manis. Ha ha ha… Sekali-kalinya Iannone finish terdepan, ya di Red Bull Ring-Austria yang memang cocok karakter GP16.

Lihat saja sejarah. Ducati pernah jaya bersama Casey Stoner. Jadi juara dunia 2007. Kalau dilihat, gaya riding Stoner liar, tidak text book. Malah terkesan anti-teori. Stoner yang kini jadi test-rider Ducati malah ngegas motornya ketika sliding. Kalau Lorenzo, pasti akan mengoreksi motornya dulu.

Nah, karakter Stoner yang membawa Ducati jawara MotoGP itu ada pada diri Marquez. Gaya balap si Alien ini beda dibanding pembalap MotoGP lain. Ketika Dani Pedrosa mengeluh RC213V kalah tenaga, Marquez justru juara.

Lalu, kenapa Ducati nggak mengontrak Marquez? “Marc mungkin enggan ke Ducati. Tapi Ducati tidak berusaha lebih keras mendekatinya, ketika ia masih menunda perpanjangan kontrak dengan Honda,” pungkas Crutchlow.

So, semoga Lorenzo setangguh Stoner, seperti doa Crutchlow. (Aries Susanto)

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid: MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Oleh Riki Ibrahim, Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi