Ini Komponen-Komponen R25 Syahrul Amin, Juara Seri IV Kejurnas IRS 250cc; Mau Tau Total Modalnya?

Senin, 10/10/2016 20:41 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Balapan kelas sport 250cc itu mengadu teknologi. Tanpa duit, jangan mimpi bisa ke depan. Yuk intip teknologi apa aja yang bikin R25 Shahrul Amin bisa juara seri IV IRS di Sentul, minggu (09/10) lalu.

Diakui, persiapan tim Yamaha Bahtera yang ditukangi mekanik Widya Krida Laksana itu lebih matang. Mereka duluan meriset R25 dengan komponen-komponen juara.

Di area dapur pacu, produk dalam negeri masih jadi andalan. Kepala silinder dan kem diproduksi Bintang Racing Team (BRT). Kem BRT dipasaran sekitar Rp 2,5 juta. Lalu, silinder headnya yang sudah diperbaiki jalur klep dibanderol dengan harga segitu juga. “Paling kita ganti klep dan per klep dengan yang mumpuni,” ujar Widya Krida Laksana.

Throttle body, kebanyakan masih pakai standarnya, yang sudah 32 mm. Namun, otak yang memerintahkan penyemprotan Pertamax Turbo dan pengadukan oksigen yang diganti. Ya… Electronic Control Unit, alias ECU.

Cukup banyak ECU after-market di pasaran. BRT bikin, TDR punya Apitech. Tapi, terbanyak dipakai merk aRacer. Produk ini termahal. Sebab fiturnya terbanyak. Dan, program dasarnya ada, tinggal unduh di situsnya. Harganya? Rp 15.000.000 sajah!

“Tinggal pinter-pinteran mekanik menyetel program yang pas gaya jokinya,” ucap Robert Cong, si Otak Komputer yang sering menyetel ECU.

Urusan terakhir mendongkrak dapur pacu, ya dari knalpotnya. Hebatnya, pelepas gas buang merk dalam negeri paling diidolakan. Karena harganya terjangkau. Di kisaran Rp 8-10 jeti, lah! Kalau mau pakai brand luar negeri pasti lebih mahal.

Oh, ya... Sebenarnya, untuk mengoptimalkan mesiin, masih ada quick-shifter. Ia mempercepat proses pindah gigi, tanpa sebabkan putaran mesin drop. Harganya cuma 3 - 5 juta. Dan, slippery-clutch yang bisa membuat efek engine-brake berkurang. Banderolnya di kisaran Rp 30.000.000,- “Tapi kedua komponen itu belum boleh dipakai di kejurnas,” jelas Widya yang biasa dipanggil Gendut.

Setelah kencang, perhatian berikutnya urusan menusuk di tikungan. Ada dua pilihan peranti deselerasi. Bisa Brembo atau Nissin. Keduanya sama tenarnya di jagad balap. Tapi, dari pengalaman dan selera pembalap Indonesia, Nissin jadi pilihan.

“Harga satu set, master, slang dan kaliper Nissin sekitar 15 juta. Karakter mengeremnya nggak dadakan. Jadi bisa dirasain, diurut,” jelas Harlan Fadhilah. Joki tim Dream Garage ini finish ke-11, di belakang Hendriansyah.

Performa di tikungan kudu didongkrak dengan mengup-grade suspensi. Sokbreker depan, sudah banyak joki R25 percayakan performa catridge bikinan Ohlins. “Harganya 15 jutaan, deh,” bilang Bully, sales dari Ohlins Indonesia.

Kalau peredam kejut belakang, agak banyak pilihannya. Mulai dari kisaran 8 – 15 juta rupiah. Diantaranya, YSS, Kayaba, atau Ohlins.

Paling terakhir, faktor pendukung, agar langkah R25 kian ringan. Beredar merk Marchesini, OZ Racing dan GaleSpeed. Tiga velg berbahan aluminium ini sudah banyak dipakai di balap level lebih tinggi. Marchesini dikenal di MotoGP, OZ Racing jadi langganan di Moto2 . Sementara Galespeed banyak dipakai di ARRC.

Kalau khasiat sih lebih kurang sama. Ini hanya soal pilihan. Toh harganya di kisaran yang mirip-mirip. “Antara 25-30 juta sepasangnya,” bilang Irwan Ardiansyah yang memasang Galespeed di R25 yang mengantarnya finish ke-4 di seri IV IRS kemarin.

Satu lagi. Ini kuncinya, Yaitu, data-logger! Ini peranti yang membantu mekanik melihat hasil setingannya terhadap performa pembalap. Kekurangan seting mesin atau kesalahan pembalap bisa terbaca di telemetrinya. Jadi, hasilnya mustahil bohong, lah! Makin banyak sensornya, kian mahal.

“Data loggernya sendiri, merk AIM yang banyak dipakai. Harganya di 15 jutaan. Kalo mau lebih lengkap, ada sensor sokbreker, tambah 5 juta. Mau ada sensor panas mesin atau knalpot, tambah 5 juta juga,” sebut Dian.

Coba total harga seluruh komponen yang jadi jimat untuk R25. Tanpa quick-shifter dan slippery-clutch, sekitar Rp 125 juta! Itu lah modal minimal yang diperlukan untuk tampil ke depan seperti Shahrul Amin. Tapi, belum termasuk pritilan lainnya, seperti setang, rantai, gir, footstep dan ban, lho ya! (Aries Susanto)

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap