3 Konsekuensi Yang Harus Dipahami Jika Hendak Memodifikasi LCGC

Kamis, 10/11/2016 15:21 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Bagi anda pengguna mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang hendak melakukan modifikasi tentunya salain dapat meoptimalkan tampilan, ada beberapa hal yang harus dipahami agar modifikasi LCGC tetap memiliki performanya.

“Mobil LCGC bisa dikatakan sebagai kanvas kosong yang dapat diisi agar memiliki tampilan dan fungsi yang optimal. Seperti contoh power window yang tidak ada di beberapa tipe LCGC, bisa diadakan. Namun tentunya ada beberapa hal yang harus menjadi batasan agar hasil modifikasi maksimal tanpa menurunkan performa mobil,” ungkap Andre Mulyadi dari Signal Group.

Menurutnya sejauh modifikasi yang dilakukan masih sebatas kebutuhan harian dan bukan versi ekstrem, aman-aman saja. Tetapi jika modifikasi dilakukan sangat ektrem, setidaknya ada 3 konsekuensi yang harus disadari oleh pemiliknya.

  1. Car Audio System menuntut asupan kelistrikan yang lebih besar, terlebih jika ada penambahan beberapa unit subwoofer dan power. Yang harus dipersiapkan, pemilik mobil harus menambahkan batere (Aki) yang amperenya lebih besar. Hal ini tentunya akan membutuhkan pengeluaran ekstra dengan membeli aki agar kelistrikan mobil tidak drop karena terganggu dengan beban listrik tambahan dari power maupun subwoofer.
  2. Beban tambahan akan membuat performa mobil tidak optimal. Pasalnya LCGC memiliki kapasitas tenaga di bawah 1.300cc. Mesin dengan kapasitas mesin kecil tentunya telah dipersiapkan untuk mengangkut beban yang tidak berat. Jika hendak memasangkan beberapa item car audio system hendaknya pemilik mobil turut memperhitungkan bobot total dari mobil setelah ditanamkan beberapa ornamen audio.
  3. Mengganti pelek mobil dengan lingkar yang lebih besar turut menjadi penyebab dropnya performa mesin. Pasalnya semakin besar lingkar roda maka akan berakibat radius putar ban semakin besar sehingga mesin akan bekerja ektra yang berdampak pada borosnya konsumsi BBM. Jika toh ingin memperbesar dimensi pelek dan ban harus proposional, maksimalnya hanya naik 2 inchi dari standarnya.

“Untuk pengantian pelek dimensi besar sebaiknya pakai pelek orisinil, jangan yang replika. Umumnya pelek replika menggunakan material logam seperti besi, sebaiknya ganti pelek dengan bahan alumunium agar bobot tidak berat,” pungkas Andre.

Selain pelek, penambahan side skirt juga akan menambah beban kendaraan meskipun tidak seberapa. Di sektor eksterior, Andre lebih menyarankan agar pemilik LCGC mengoptimalkan permainan cutting stiker sesuai dengan selera masing-masing.

Satu hal lagi yang ditekankan oleh maestro modifikasi di Indonesia ini, agar saat menyalakan piranti audio (khususnya yang telah dimodif), dilakukan saat mobil dalam keadaan hidup sehingga tidak membebani aki.   

Jadi sah-sah saja jika ingin berkreasi di mobil LCGC agar tampilan dan fungsi lebih maksimal, sejauh anda sadar dengan beberapa konsekuensi yang akan didapati. Jangan sampai ngeluh LCGC jadi boyo loh! (oka)

TERKINI
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap