mobilinanews (Jakarta) - PT Toyota Astra Motor (TAM) resmi meluncurkan varian mobil ramah lingkungan terbarunya Toyota New Alphard Hybrid di ajang Gaikindo Indonesia Interational Auto Show (GIIAS) 2015, Sabtu, 22 Agustus 2015.
Menggunakan base konsep kemewahan serta teknologi mesin 2AR-FXE Alphard 2.5 G, New Alphard Hybrid 4x4 memiliki kapasitas mesin yang sama. Namun mengkombinasikan 2 motor listrik yang disematkan di bagian depan dan belakang.
Teknologi Hybrid mengkombinasikan sistem pararel dan serial yaitu kontrol utama penggerak yang memadukan motor listrik bersinergi dengan bahan bakar. Saat motor sedang re-charge baterei, BBM lah yang akan bekerja menggerakkan mesin. Dan kemudian beralih tugas ke motor listrik saat listrik telah terhimpun optimal (batere penuh), tergantung kondisi medan jalan yang ditempuh. Atau bisa juga mengalihkan penggerak mesin menggunakan total electric dengan mengaktifkan fitur EV Mode.
Bedanya dengan varian hybrid lainnya terletak pada sistim penggerak 4 WD (E-Four). Penggerak roda belakang akan berfungsi maksimal ketika memasuki medan light offroad ataupun kondisi jalan menanjak, maka torsi roda belakang akan bertambah untuk mensupport penggerak roda depan.
"Teknologi Hybrid control yang menentukan asupan torsi saat memasuki kedua kondisi tersebut. Begitu pun saat melewati jalan normal torsi belakang akan mengurangi tenaga sehingga efesien penggunaan BBM," ujar Dedi Hendardi, General Manager Technical Service TAM.
Akankah luxurious MPV Alphard Hybrid dengan harga On The Road (OTR) Rp 1,3 miliar mampu menyaingi penjualan Camry Hybrid yang telah terjual 1.036 unit?
Menggunakan base konsep kemewahan serta teknologi mesin 2AR-FXE Alphard 2.5 G, New Alphard Hybrid 4x4 memiliki kapasitas mesin yang sama. Namun mengkombinasikan 2 motor listrik yang disematkan di bagian depan dan belakang.
Teknologi Hybrid mengkombinasikan sistem pararel dan serial yaitu kontrol utama penggerak yang memadukan motor listrik bersinergi dengan bahan bakar. Saat motor sedang re-charge baterei, BBM lah yang akan bekerja menggerakkan mesin. Dan kemudian beralih tugas ke motor listrik saat listrik telah terhimpun optimal (batere penuh), tergantung kondisi medan jalan yang ditempuh. Atau bisa juga mengalihkan penggerak mesin menggunakan total electric dengan mengaktifkan fitur EV Mode.
Bedanya dengan varian hybrid lainnya terletak pada sistim penggerak 4 WD (E-Four). Penggerak roda belakang akan berfungsi maksimal ketika memasuki medan light offroad ataupun kondisi jalan menanjak, maka torsi roda belakang akan bertambah untuk mensupport penggerak roda depan.
"Teknologi Hybrid control yang menentukan asupan torsi saat memasuki kedua kondisi tersebut. Begitu pun saat melewati jalan normal torsi belakang akan mengurangi tenaga sehingga efesien penggunaan BBM," ujar Dedi Hendardi, General Manager Technical Service TAM.
Akankah luxurious MPV Alphard Hybrid dengan harga On The Road (OTR) Rp 1,3 miliar mampu menyaingi penjualan Camry Hybrid yang telah terjual 1.036 unit?