mobilinanews (Jakarta) – Usai pameran otomotif akbar Indonesia International Motor Show (IIMS) dan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Kemayoran dan BSD City, merebak isu SPK (Surat Pemesan Kendaraan) bodong.
Salah satu penyebabnya, karena data pemesanan kendaraan yang dirilis boleh dibilang spektakuler dan cenderung tidak masuk akal. Maka itu memancing pengamat otomotif yang juga mantan petinggi Agen Pemegang Merek (APM) sekelas Bebin Djuana angkat bicara.
“Mudah saja kok. Lihat saja data penjualan kendaraan sepanjang 2015, trendnya bagaimana? Apakah mungkin terjadi lonjakan sebegitu tinggi hanya dalam 10 hari pameran?,” ujar Bebin kepada mobilinanews.
Lalu mantan petinggi Suzuki Indomobil Indonesia itu meminta untuk melihat breakdown tipe dan jumlah yang terjual sebelum pameran GIIAS dan IIMS. “Anda akan bisa membuat kesimpulannya,” tambah Bebin.
Ketika ditanya kenapa APM atau dealer itu sampai membuat SPK bodong? “Kejujuran sekarang langka dan mahal kan,” timpalnya.
Bagaimana modus SPK bodong dilakukan? Siapa diuntungkan adanya SPK bodong? (Bersambung).