mobilinanews (Rep. Ceko) - Bukan Malaysia, tapi Prancis yang bikin sejarah cakep di Sirkuit Brno. Dua rider negeri itu, Johann Zarco dan Fabio Quartararo, pelakunya.
Jika tak ada Zarco, pastinya duet tim Petronas Quartararo dan Franco Morbidelli akan start front row pada race GP Rep. Ceko pada Minggu (9-8-2020).
Format bersejarah buat tim Malaysia itu urung terjadi. Zarco dari tim `papan bawah` di MotoGP, Avintia Ducati, ternyata mampu mengandaskan mereka dan meraih pole position dalam sesi kualifikasi Sabtu (8/8/2020).
Betul, pole milik Zarco memang terjadi kala Quartararo celaka dalam kesempatan terakhirnya di sesi Q2. Tapi, tetap saja itu bikin heboh. Pertama karena Zarco sama sekali bukan unggulan.
Apalagi kualitas besutannya sebenarnya kasta ketiga dalam hirarki atau popular disebut Kw3, di bawah Ducati milik tim pabrikan dan Ducati besutan tim satelit Pramac Ducati.
Tanda-tanda ancaman juara dunia Moto2 musim 2015 dan 2016 itu sebenarnya sudah tampak sejak sesi latihan.
Tercepat keempat pada FP1 dan 2, mantan rider Yamaha Tech3 itu lakoni FP3 dengan hasil tercepat kedua di bawah Morbidelli dengan gap 0,016. Sekaligus mengalahkan Quartararo di urutan 3 dengan marjin 0,081.
"Dari situ kami sudah punya keyakinan bersaing dengan baru," kata Zarco.
Itu sebabnya ia gunakan FP4 sepenuhnya untuk susun setingan motor buat balap sesungguhnya pada Minggu besok. Jadi tak mengherankan kalau di sesi ini ia terdampar di urutan 12.
Performa Zarco tentu pukulan buat joki utama Ducati, Andrea Dovizioso, yang akan memulai lomba dari urutan 18.
Meski berada di tim Avintia, sesungguhnya Zarco adalah pembalap pabrikan dan salahs atu yang diprioritaskan naik ke pabrikan jika ada slot yang kosong.
Jika Dovi tetap ngotot dengan maunya sendiri untuk perpanjangan kontrak, maka Zarco bersama Francesco Bagnaia (Pramac Ducati) akan bersaing menggantikan Dovi.
Start terdepan bersama Quartararo menjadi catatan tersendiri di MotoGP. Ini kali pertama dua pembalap Prancis bertarung dari front row.
Siapa yang kan finish duluan, pastinya tak hanya menarik buat Prancis. Terlebih karena keduanya datang dengan bendera tim nonpabrikan.
Quartararo sendiri tak menyesal gagal memperbaiki waktu di menit terakhir Q2. Ia tak berikan tantangan langsung kepada Zarco yang notabene senior senegaranya.
Namun berharap keduanya akan membawa show tersendiri di kancah MotoGP yang selama ini dikuasai itu-itu saja.
"Saya pikir start dari urutan 2 sama saja. Tetap penting dan berpeluang sama," kata pemimpin sementara klasemen 2020 itu sembari berharap bisa lakoni start dengan apik.
Ini juga head to head perdana kedua rider Prancis itu di lintasan. Zarco yang berumur 30 dengan Quartararo yang baru 21 tahun.
Akan seperti apa duel mereka? (rnp)