mobilinanews (Jakarta) - "Akhir minggu ini, saya mulai keliling lagi. On the road again. Coz don`t let the situation conquer you," buka Eka Sari Lorena Soerbakti, Vice President Director PT Lorena Transport Group.
Wanita cantik yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPP Organda ini menyebutkan bahwa Covid-19 memang masih ada tapi kita harus tetap bertahan.
"Bisnis harus dipertahankan. Tiada gunanya mengeluh. Dan kebetulan logistik tetap boleh beroperasi di saat pandemi. Karena logistik tetap penting menggerakkan ekonomi kan," ujar putri pendiri PT Lorena, GT Soerbakti ini.
"Kali ini, saya di pantura Jawa. Tegal, Pemalang, Pekalongan, nantinya hingga Semarang. Sebagian besar perjalanan lewat jalan tol. Dan jujur saja, kami lompat-lompat di jalan sepi," tutur wanita lulusan sebuah universitas di Amrik ini.
Jalan sepi? Iya tol-nya cukup sepi. "Kami bisa melaju cukup cepat tapi ya lompat-lompat. Ini tol trans-Jawa lho, bukan jalan pantura. Ini juga belum musim hujan tapi sudah lompat-lompat. Tidak kebayang kalau musim hujan nanti," lanjutnya.
Harusnya juga kualitas jalan kali ini tidak terlalu jelek ya. Kenapa? Dari Maret, setelah ada Covid-19 kan jalan raya termasuk jalan tol tidak terlalu terbebani.
"Saya jadi ingat ada jalan di pantai barat Aceh sana. Jalan itu dibangun setelah tsunami oleh USAID. Dari sisi desain, keren banget. Jalan biasa tapi ada bahu jalannya," ungkap Eka Sari Lorena.
Masalahnya, mungkinkah kita bisa merawatnya? Ini seperti jalan tol, jalan nasional, jalan provinsi, jalan desa. Setelah dibangun, bisa gak merawatnya?
"Kalau tidak ya saya lompat-lompat nih. Padahal, ini lagi naik mobil lumayanlah, bukan naik kuda di jalan tol," tambahnya.
Mudah diartikan, loncat-loncat di jalan tol sama dengan kondisi jalan tol tersebut kurang mulus, alias perlu dioverlay (pengaspalan ulang). (wan)