mobilinanews (Jakarta) - Pandemi yang terjadi sejak awal bulan Maret tahun ini telah mempengaruhi berbagai industri.
Banyak sektor yang pada akhirnya harus menghadapi lesunya ekonomi. Tidak terkecuali pasar mobil bekas.
Namun, seiring dengan beberapa bisnis yang mulai berjalan kembali, market behaviour pada industri mobil bekas berangsur pulih.
Temuan tersebut terdapat pada survei terbaru OLX Autos yang bertajuk “Sentiment Monitoring Study”. Berdasarkan survei tersebut, tren pasar mobil bekas menunjukkan keadaan yang membaik.
Ini terlihat dari temuan bahwa tiga bulan setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ada peningkatan pada penjualan dan pembelian mobil bekas.
Faktor yang melatarbelakangi adanya peningkatan pada pasar mobil bekas adalah pertama, saat ini
sudah ada 62% showroom yang beroperasi dibandingkan pada masa PSBB yang hanya 32%.
Berangsur normalnya aktivitas ini memiliki akibat pada aktivitas penjualan dan procurement
(pembelian) yang mengalami peningkatan pula.
Dari hasil survei yang dilakukan, rata-rata baik
pembelian dan penjualan naik 50% pada bulan Agustus 2020 dibandingkan saat awal pandemi, dari yang semula 1,4 menjadi 2,1.
Selain itu, rata-rata barang tersedia (stock) yang ada di showroomberkurang 35% menjadi 4,2 (dari sebelumnya 6,5) pada bulan Agustus 2020. Hal ini memperlihatkan adanya minat masyarakat untuk membeli mobil bekas.
Lalu, temuan lain juga menyebutkan sebanyak 52% responden memiliki keinginan untuk membeli
mobil dibandingkan pada masa awal pandemi yang hanya mencapai 22%, serta sebanyak 43% saat
ini memilih untuk menggunakan mobil pribadi, dibandingkan dengan awal masa pandemi yang
hanya 33%.
“Survei kami menemukan permintaan mobil bekas mengalami peningkatan sebanyak 15% - 20%
semenjak relaksasi PSBB. Peningkatan ini didorong minat masyarakat terhadap penggunaan mobil pribadi yang meningkat. Selain itu juga, secara perlahan, kini showroom mulai buka sehingga
memberikan pilihan lebih banyak bagi masyarakat yang ingin membeli mobil," ujar Johnny Widodo, CEO OLX Autos Indonesia.
Dengan kedua faktor ini, lanjut Johnny, kita bisa melihat ada kesempatan bagi pasar mobil bekas untuk pulih dari keadaan ini dan pelanggan juga bisa #LAKUinsekarang mobil yang akan mereka jual.
"OLX Autos percaya pasar mobil bekas akan pulih dan akan kembali normal seperti masa sebelum pandemi,” beber Johnny Widodo.
Namun, selain pasar yang membaik, industri mobil bekas juga menghadapi beberapa tantangan
yang merupakan dampak dari masa pandemi.
Keterbatasan dana merupakan tantangan yang paling banyak dihadapi pelanggan. Kendala ini dirasakan 58% responden, sementara 46%
responden lain menyatakan mereka mengurangi dana (budget) sebesar 5% yang dimiliki untuk membeli mobil.
Di sisi lain, penjual pun tidak mau mengurangi harga mobil bekas yang mereka jual. Sehingga hal inilah yang menjadikan tantangan bagi masyarakat di industri pasar mobil bekas.
Untuk menanggulangi dampak yang terjadi, para dealer dapat memberikan inovasi yang membuat para pelanggan lebih nyaman dan merasa aman ketika ingin membeli mobil di masa pandemi ini juga.
Data OLX Autos juga memperlihatkan, ada beberapa inovasi yang diberikan dealer yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini, diantaranya janji temu secara privat bagi calon pembeli yang ingin membeli mobil bertemu secara virtual untuk bisa memberikan pengalaman yang cukup nyata tanpa harus bertemu.
Selain itu juga, pelanggan bisa mendapatkan
fasilitas test drive langsung di rumah tanpa harus ke showroom, dan purchase journey tanpa sentuhan fisik dari awal hingga sampai akhirnya proses pembelian selesai.
“OLX Autos berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Jadi sekarang
pelanggan bisa #LAKUinsekarang mobilnya dengan harga terbaik dan pengalaman jual beli mobil
yang lebih nyaman,” tutup Johnny.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai OLX Autos, silakan kunjungi http://www.olx.co.id/olxautos atau layanan khusus konsumen di 150264. (wan)