mobilinanews (Spanyol) - Tenang dan fokus. Itu salah satu kelebihan Joan Mir sehingga sukses berkali-kali menembus podium 2020 meski start dari grid tengah.
Itu juga yang jadi salah satu modalnya memburu gelar juara dunia MotoGP 2020. Kekuatan mentalnya tak boleh rusak oleh nafsu meraih trofi. Tak boleh rusak dengan menganggap gelar MotoGP sangat istimewa dan karena itu harus direbut dengan prinsip now or never.
"Buat saya sama saja dengan gelar juara dunia Moto3 yang diraih pada 2017. Jika, misalnya, nanti meraih gelar MotoGP maka itu tak lebih berharga dari Moto3," kata pembalap tim Suzuki itu.
Yang berbeda adalah proses dan momentumnya. Ia kini makin dewasa dan bisa mengendalikan dirinya dengan tidak semata memikirkan kemenangan dan gelar juara.
"Itu justru bisa menjadi petaka. Tapi, dalam balapan Anda harus selalu kencang. Semakin mencoba kencang maka semakin besar resikonya. Itu yang kini bisa saya imbangi dengan tidak memaksakan kemenangan jika saya hitung resikonya lebih besar."
Itu sekakigus jawaban mengapa Mir selalu tampak bermain aman dengan tidak memforsir diri meraih kemenangan.
Dan, dengan cara itu ia bisa memimpin klasemen dengan keunggulan 14 poin menuju tiga race terakhir 2020.
Tentu Mir juga ingin memenangi balapan untuk kali pertamanya di MotoGP. Tapi hanya akan ia perjuangkan jika ia yakin bisa lakukan tanpa resiko yang tak perlu, misalnya hanya untuk menuruti nafsu.
Ia pastikan sikap itu tak akan berubah dalam melakoni 3 laga penentuan gelar 2020. Fight habis-habisan dengan pilihan menang atau kalah hanya akan ia jabani jika situasi mengharuskan. (rnp)