mobilinanews (Spanyol) - FIM sudah nyatakan Yamaha salah menggunakan mesin yang menyimpang dari regulasi. Yang diuntungkan bukan Honda sang pesaing utama, tapi Suzuki.
Yamaha dikenai sanksi pengurangan poin di kejuaraan konstruktor dan kejuaraan tim. Akibatnya kini Ducati yang memimpin klasemen konstruktor dengan total poin 171, diikuti Suzuki dengan poin 163 dan Yamaha turun ke posisi 3 dengan nilai 158 setelah dikurangi 50.
Selisih poin yang makin rapat itu membuat perebutan angka di 3 putaran terakhir tak lagi hanya penting di kejuaraan dunia pembalap yang saat ini juga dipimpin Suzuki lewat Joan Mir.
Pada kejuaraan tim, Suzuki juga kini memimpin klasemen dengan 242, semakin unggul atas tim Petronas Yamaha yang tetap di urutan 2 dengan total poin 198 setelah terpangkas 37 poin gegara mesin tadi.
Ini menjadi kesempatan yang belum pernah dimiliki Suzuki sebelumnya di kelas primer. Punya kans meraih triple crown di 3 katagori kejuaraan (pembalap, konstruktor, dan tim). Tadinya tim muda Jepang ini punya peluang double winner (pembalap dan tim), tapi dengan potongan poin besar buat Yamaha kini juga terbuka kans di kejuaraan konstruktor.
Tentu tak mudah mewujudkannya dalam 3 race sisa. Tapi, ini satu hal menarik ditunggu karena Mir dan Alex Rins sama-sama kuat di atas GSX-RR mereka.
Mir sendiri tak ingin terganggu oleh hitung-hitungan itu. Yang penting, katanya, fokus dengan tujuan awal yakni menyiapkan motor sebaik-baiknya, bermain cerdas saat balapan untuk mendulang poin yang justru saat ini sangat dibutuhkan.
"Saya tak peduli dengan yang lainnya. Fokus pada performa diri sendiri saja dan saya siap untuk hal itu," tegasnya.
Kini penantiannya bukan lagi apakah Mir bisa juara dunia tanpa sekali pun menang? Tapi, juga berapa trofi yang bisa dibawa pulang oleh Suzuki seusai GP Portimao mendatang? (rnp)