mobilinanews (Jakarta) - Menjelang libur Natal dan tahun baru 2021, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui survey yang dilakukan Balitbang Kemenhub menyatakan, sebanyak 73% masyarakat berniat tidak melakukan perjalanan libur panjang.
Meski begitu, Kemenhub beserta beberapa instansi lainnya tetap memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi dalam dua gelombang.
"Kita memprediksi baik dari kepolisan, Jasa Marga, BPJT, puncak arus mudik akan terjadi dua kali," ucap Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub.
Budi menambahkan, hal ini merupakan dampak adanya pengurangan jatah libur panjang yang diumumkan Pemerintah baru-baru ini.
Arus mudik fase pertama diprediksi terjadi pada 23-24 Desember 2020 mendatang, sedangkan arus baliknya ditaksir 27 Desember 2020.
Untuk fase kedua, arus mudik akan berlangsung pada 30-31 Desember 2020, dan arus balik diestimasikan pada 3 Januari 2020 mendatang.
Kemenhub juga sudah menyiapkan penerapan pembatasan bagi truk tiga sumbu ke atas. Namun pelaksanaannya dilakukan secara situasional.
Meski menurut survey hanya 27 persen yang akan melakukan perjalanan liburan, Kemenhub beserta jajarannya tetap akan siaga mengawasi ketertiban berlalu lintas.
"Walaupun sisanya hanya 27 persen, tetap ada kemungkinan yang terjadi. Untuk itu kami menyiapkan langkah antisipasi agar semuanya bisa lancar," terang Budi Setiyadi. (hilary)