mibilinanews (Austria) - Baru dua tahun menjadi test and development rider di tim Red Bull KTM, Dani Pedrosa telah menyumbangkan karya mengagumkan. Wajar kalau tim pabrikan asal Austria itu layak jadi kuda hitam di musim 2021.
Setelah 5 tahun manggung di kelas MotoGP, KTM baru sukses sebagai pemenang pada musim 2020. Kemenangan perdana diberikan Brad Binder pada GP Ceko, sekakigus kemenangan perdana pembalap Afsel di MotoGP. Dua kemenangan lain diberikan Miguel Oliveira di GP Styrian dan di kandang sendiri, GP Portugal, padahal ia hanyalah pembalap tim satelit Red Bull KTM Tech3.
Total KTM meraih 8 podium dalam 14 seri balap 2020. Juga meraih 3 pole position dan 4 fastest lap.
Semua itu diakui pengamat MotoGP maupun internal KTM sebagai hasil nyata keberadaan Pedrosa. Pengalaman sebagai rider Honda selama 13 tahun memberikan sentuhan baru pada pengembangan RC16.
Beberapa hari lalu KTM memperpanjang kontrak dengan pembalap Spanyol itu. Meneruskan pengembangan RC16 dengan basis kekuatan yang sudah dimiliki.
Menyongsong musim 2021 target KTM memang tidak ambisius memenangi kejuaraan dunia. Tapi, ingin meningkat jadi penantang serius terhadap pabrikan lain. RC16 diharapkan jadi kuda hitam di antara pertempuran Yamaha M1, Honda RC213V, Suzuki GSX-RR atau Ducati Desmosedici.
"Kami sudah melangkah dengan pencapaian besar pada 2020. Yang pertama harus dilakukan pada 2021 adalah sukses lanjutan pada 2021," tandas Pit Beirer, Direktur Sport Red Bull KTM.
Dengan kepergian Pol Espargaro ke Repsol Honda, maka tugas melanjutkan sukses itu jatuh ke tangan Binder dan Oliveira yang jadi rider pabrikan. Keduanya adalah pembalap muda yang masih lapar kemenangan.
Dukungan datang dari duet Danilo Petrucci - eks pembalap pabrikan Ducati - bersama Iker Lecuona dalam tim KTM Tech3.
Beirer sangat yakin dengan formasi pembalapnya tersebut. Sama yakinnya dengan terobosan baru Pedrosa untuk musim 2021. Karena Pedrosa sendiri menyebut masih ada ruang untuk mengembangkan RC16 lebih dahsyat lagi. (rnp)