mobilinanews (Arab Saudi) - Di tengah pandemi virus Covid-19 yang masih gentayangan, Amaury Sport Organisation (ASO) bersyukur masih bisa menghelat edisi ke-43 Dakar Rally di Arab Saudi. Meski dengan peserta lebih sedikit.
Ketatnya protokol kesehatan memasuki wilayah Arab Saudi membuat ASO harus masuk negeri itu dengan menyewa 18 pesawat khusus buat peserta dan logistik.
Dan, semuanya harus lewati masa karantina selama dua hari sebelum sesi prolog pada Sabtu (2 Januari) dan start pada Minggu, 3 Januari, dari Kota Jeddah.
Tahun lalu, edisi perdana Dakar di Arab Saudi diikuti 286 peserta (64 mobil, 101 motor, 16 quads, 44 truk, dan 61 kendaraan ringan lainnya.
Turun drastis dibandingkan tahun lalu, 351 peserta. Tak lain itulah dampak virus Covid-19 yang mendunia dan merusak sektor keuangan banyak tim peserta.
Sesi prolog sudah digelar pada hari ini. Andalan tim Toyota, Nasser Al-Attiyah tampil terbaik dengan Toyota Hilux. Pereli Qatar ini runner up tahun lalu, kalah dari Carlos Sainz (X-raid Mini). Keduanya kembali jadi favorit musim ini.
Sainz terpuruk di urutan 28 sesi prolog akibat kendala teknis di tengah perjalanan.
"Ini bukan awal yang bagus. Kami alami kesulitan pada kilometer terakhir. Tapi, yang paling penting adalah posisi akhir di garis finish nantinya," katanya.
Al-Attiyah pun tidak merasa keunggulannya di sesi awal menjadi modal penting melakoni reli panjang ini.
"Pertarungan sesungguhnya baru terjadi mulai besok (Minggu, 3/1/2021). Prolog ini hanyalah hidangan pembuka. Namun setidaknya sudah berikan gambaran sekilas dimana masing-masing berada," lanjut Carlos Sainz.
Sebastien Loeb yang tampil dengan besutan baru BRX-1 berada di 10 Besar sementara rekan setimnya, Nani Roma, di urutan tercepat ke-15. Ia bersaing dengan Stephane Peterhansel (rekan serim Sainz) di urutan 14.
Itu jadi gambaran awal kalau mobil anyar produksi Prodrive, Inggris, itu tak bisa dianggap enteng.
Pada tahun ini ada regulasi baru atas nama safety. Diberlakukan speed limit di kelas mobil jadi maksimal 180 km/jam. Itu jadi pro dan kontra karena dianggap merugikan Mini dan sebaliknya menguntungkan Toyota.
Mini besutan Sainz yang two wheel drive dianggap punya top speed sangat baik di trek tertentu. Benar tidaknya akan segera diketahui. (rnp)