mobilinanews (Inggris) - Semakin banyak pihak yang meyakini kontrak baru Lewis Hamilton dengan Mercedes sudah rampung. Tinggal menunggu pengumuman resmi. Dan, satu per satu klausul kontrak mulai terkuak.
Durasi kontrak sudah terbuka lebih dulu, yakni `one plus one` yang artinya juara dunia bertahan itu hanya dikontrak semusim pada 2021 dengan opsi setahun lagi pada 2022.
Kini bocor lagi soal gaji dan bonus yang selama ini jadi masalah pelik untuk disepakati.
Driver Inggris itu batal naik gaji dan bonus 10% dari prize money yang diraih Mercedes (jika juara konstruktor) seperti sebelumnya dituntut Hamilton.
Ia juga tak jadi turun gaji sebagaimana permintaan Mercedes terkait masalah keuangan akibat pandemi panjang Covid-19.
Jalan tengahnya adalah gaji Hamilton tetap seperti saat ini yang disebut-sebut 40 juta Euro atau sekitar Rp 672 miliar per musim, dengan tambahan khusus sponsor pribadi.
Ada dua ruang iklan pada helm dan baju balap Hamilton yang sepenuhnya jadi haknya. Tim Hamilton sendiri yang memilih dan menentukan lahan promosi itu.
Produk apa yang boleh nge-branding di situ dan berapa tarifnya, sama sekali tak ada urusan dengan tim Mercedes.
Dengan begitu akan ada bagian tertentu seragam Hamilton yang berbeda dengan rekan satu timnya, Valtteri Bottas.
Satu hal lagi soal hak veto Hamilton untuk menentukan rekan satu timnya, atau di kalangan tertentu disebut Verstappen clause (klausul Verstappen).
Ia berhak menolak rekan setim yang ditawarkan Mercedes jika keduanya sepakat lanjut ke musim 2022.
Team Principal Mercedes Toto Wolff sejak lama memang kepincut kepada Max Verstappen (Red Bull) dan pembalap Belanda ini punya opsi boleh cabut di akhir musim 2021 jika tak sukses bersama Red Bull. Konon itu yang ditakutkan Hamilton sehingga ada hak veto tadi.
Seperti diketahui kontrak Bottas sejak 2017 hanya tahun per tahun, begitu pun musim 2021. Selain isu soal Verstappen, sejak sekarang juga sudah banyak analisa kalau Bottas akan digantikan driver muda George Russell yang saat ini gabung di tim Williams.
Ini juga langkah yang tak diinginkan Hamilton yang sudah nyaman dilayani Bottas sebagai good boy sejak 2017. (rnp)