mobilinanews (Italia) - Tahun lalu dengan tim satelit Pramac Ducati, Jak Miller finish di urutan 7 klasemen pembalap. Kini dengan besutan pabrikan Ducati, tak berlebihan jika para bos Ducati ingin melihatnya tarung dalam perebutan gelar 2021. Kalaupun tak juara minimal 3 Besar, okelah!
Sebuah harapan wajar untuk tim sekelas Ducati. Juga wajar bagi Miller sebagai pembalap. Dan, ia sudah punya semua bekal yang ia butuhkan untuk pertarungan.
Yang pertama tentunya kualitas DesmosediciGP21 yang sudah mengalami pengembangan aero kit beradasarkan kelemahan tahun lalu.
Dan, ia tak perlu banyak beradaptasi dengan motor baru itu karena sebagian besar sama dengan Desmo tahun lalu yang ia besut dengan tim satelit.
Yang kedua adalah lingkungan terdekatnya yang masih orang-orang yang sama dengan tahun lalu, terutama para personel inti. Kepala mekanik Christian Pupulin, misalnya, ikut naik ke pabrikan mendampingnya. Begitu pula mekanik inti lainnya yang menangani elektronik dan kaki-kaki motor.
"Tak banyak yang berubah. Saya masih dikelilingi orang yang sama, dengan tujuan yang sama, dan satu saama lain sudah saling memahami. Yang berubah adalah target kami sebagai tim," kata pembalap asal Australia itu usai launching tim di Bologna, Italia, kemarin.
Yang ketiga dan tak kalah vital adalah kondisi fisiknya. Usai kompetisi 2020 lalu Miller pulang ke Australia. Tak hanya untuk kumpul keluarga tapi juga dalam rangka rehabilitasi cidera tulang kakinya. Plat yang menyambung tulang kakinya sudah harus dilepas.
Ironisnya, ia harus jalani isolasi mandiri di sebuah hotel sebagai syarat masuk ke negaranya akibat pandemi Covid-19. Di tengah masa isolasi itulah ia jalani operasi kedua setelah yang pertama tahun lalu.
Sialnya, ditemukan infeksi dalam lukanya dan memerlukan operasi ketiga. Saat itulah ia ingat Marc Marquez (Honda) yang juga jalani operasi ketiga pada patah tulang tangan kanannya, yang juga terinfeksi.
"Saya kirim pesan kepadanya : kita berada di perahu yang sama!" cerita Miller yang berharap sahabatnya itu juga bisa cepat pulih dan kembali ke grid MotoGP.
Gara-gara operasi itu ia harus jalani masa isolasi sepanjang 19 hari. Setelah itu lanjut `isolasi` lagi di rumahnya untuk jalani rehabilitasi selama 28 hari.
"Saya tak tahu bagaimana bisa terinfeksi. Mungkin karena sering saya elus-elus ketika datang rasa sakit. Itu bukan infeksi pada tulang, tapi pad daging di sekitarnya. Kini kaki saya tak lagi sakit. Sudah jalani latihan fisik bersepeda dan man motokros," terang Miller.
Dengan kondisi fisik dan mental yang tengah prima, ia pun tak sabar menguji Desmosedici GP21 di Losail, Qatar.
Sebagai pembalap senior di skuad Ducati, tanggung jawab besar kini berada di pundaknya. (rnp)