mobilinanews (Spanyol) - Tim Alpine maupun Fernando Alosno yakin bisa ikuti tes pra musim di Bahrain pertengahan bulan depan meski masih dalam perawatan medis usai kecelakaan bersepeda. Disebut bakal bisa jadi kuda hitam di barisan depan, juara dunia 2005 dan 2006 itu tetap merendah.
Kembali ke F1 sejak cabut sementara sejak akhir 2018, persiapannya bisa dibilang minim. Hanya sekejap di atas Renault spek 2018 sesuai regulasi. Untuk besutan terbaru, 2021, baru akan dirasakan pada tes 12-14 Maret 2021 di Bahrain.
Dengan ketentuan hanya satu mobil per tim per hari yang boleh meluncur, praktis masa tesnya hanya berlangsung satu setengah hari. Jauh dari cukup.
Itu sebabnya Alonso menampik predikat kuda hitam yang disematkan kepadanya. Ia sendiri sama sekali belum memikirkan target yang harus ia kejar dalam `debut`-nya di tim Alpine.
"Mungkin setelah tes pra musim Anda bisa membayangkan akan berada di mana pada balapan pertama. Saat ini saya hanya bisa membayangkan mungkin bisa bertarung di peringkat 6 atau 7 atau juga mungkin di urutan 15. Namun secara umum tugas awal kami adalah finish di 10 Besar," katanya.
Zona 10 Besar dianggap realistis karena regulasi teknis yang tak berubah jauh dari musim 2020. Karena itu ia bisa pastikan Mercedes masih akan berada terdepan dan diikuti Red Bull di urutan kedua.
Barulah perburuan peringkat 3 hingga 5 besar jadi pengejaran sengit beberapa tim. Jika mobil Alpine masih sekompetitif Renalut tahun lalu maka Alonso bisa berharap turut bersaing di kelompok itu.
Masa persiapan yang hanya satu setengah hari itu ia harapkan bukan jadi masalah besar karena ia mengaku masih sangat paham prilaku mobil F1, begitu pun seluk beluk kokpit yang rumit dengan berbagai fitur.
Hanya satu hal yang ia harus tata ulang, yakni driving style-nya di zona tikungan. Ia harus temukan terlebih dahulu titik pengereman plus speed di dalam tikungan yang patinya sudah berubah dari mobil F1 terkhir yang ia kemudikan pada 2018.
"Terlebih karena balapan terakhir saya adalah IndYcar dan ajang offroad Rally Dakar. Di mana titik dan pola menikungnya ibarat siang dengan malam. Ini yang harus saya biasakan terlebih dulu," katanya.
Alpine sendiri sebenarnya tak terlalu banyak berharap untuk 2021. Peran Alonso lebih diutamakan untuk menyiapkan mobil buat musim 2022. Tapi, mayoritas fans F1 paham kalau tipikal Alonso adalah pemain penyerang super agresif.
Jika mobilnya oke maka tak perlu banyak waktu baginya mencetak kejutan, seperti di Rally Dakar yang baru sekali ia ikuti atau seperti ajang endurance dunia yang mampu dua kali ia juarai pada 2019. (rnp)