mobilinanews (AS) - Beberapa dekade sebelumnya publik motorsport AS sangat ingin negeri adidaya itu punya tim di kancah balap Formula 1. Itu terwujud pada 2016 kala Gene Haas memutuskan main di F1. AS bangga. Tapi, kini sepertinya mulai luntur karena ada bendera Rusia dalam tim AS ini.
Meski tim papan bawah, Haas membetot publikasi tinggi sejak akhir tahun lalu. Pertama karena pembalapnya, Romain Grosjean, alami kecelakaan sangat parah di Bahrain. Mobil terbakar dan terbelah setelah menabrak pagar besi, tapi Grosjean selamat dari kepungan api.
Popularitasnya Haas juga melambung karena pemasok mesin Ferrari ini mendapat titipan The Prancing Horse untuk menampung Mick Schumacher yang adalah driver binaan Ferrari. Karena ia putra sang legenda F1 Michael Schumacher maka apapun yang terkait Mick di Haas selalu jadi bahan berita dunia.
Rekan setim Mick, Nikita Mazepin, pun membawa kontroversi tersendiri berkat rekaman videonya meraba-rab dada seorang selebgram di dalam mobil dan beredar luas lewat medsos. Mazepin pun jadi bulan-bulanan fans sembari menuntut Haas memecatnya. Berbagai ulah kotor Nikita pun belakangan terungkap satu demi satu, termasuk memukul wajah rivalnya di sirkuit.
Tapi, meski mengecam keras Nikita,tapi Haas tak berkutik menghukum apalahi memecatnya. Tak lain karena dugaan ayah Nikita, Dmitry Mazepin, menyetor banyak uang ke Haas agar anaknya bisa menyandang status pembalap F1.
Kini saat Haas secara resmi meluncurkan besutan 2021-nya terbukti sudah kalau uang adalah faktor di belakang masuknya Mazepin mendampingi Mick Scumacher yang juara dunia F2 2020. Nama resmi tim AS itu kini jadi Uralkali Haas F1. Uralkali adalah sponsor utama tim, dan perusahaan bear Rusia itu adalah milik ayah Mazepin.
Dan sebuah kontroversi baru muncul dalam livery mobil Haas. Ada corak warna putih, biru dan merah yang merujuk bendera Rusia, negara yang dari dulu bukan sahabat buat AS.
Tentu saja itu menjadi kontroversi baru. Pasalnya, saat ini semua atlet Rusia dilarang menggunakan atribut negaranya baik dalam bentuk bendera maupun kata `Rusia` karena hukuman kepada negeri itu setelah doping masal atletnya terbukti.
Dalam event resmi atlet negara ini juga dilarang membawa nama negaranya sebagai peserta. Ia harus jadi peserta netral.
Karena F1 adalah ajang resmi, maka dengan sendirinya Mazepin terkena hukuman itu. Ia tak boleh bawa nama maupun bendera negaranya, sesuai aturan yang sudah dikeluarkan FIA.
Kini Haas jelas melanggar aturan itu dengan livery mobil baru mereka. Apakah itu semata mencari sensasi karena ada konglomerat dan company raksasa Rusia di dalamnya?
Silakan menunggu pada ajang resmi winter test F1 di Bahrain nanti, masihkah ada bendera Rusia di tim AS itu? (rnp)