mobilinanews (Spanyol) - Matador Spanyol, Fernando Alonso, memang betul tak bisa diabaikan meski sudah dua tahun berada di kopit F1. Dalam keadaan rahang yang belum putih akibat dan dalam usia 39 tahun, ia toh masih mampu menembus 10 Besar pada saat winter test Bahrain lalu.
"Ia punya potensi dengan Alpine. Terlepas dari ia usai kecelakaan, umur ataupun yang lain faktanya Alonso masih bermanuver seperti banteng," puji Antonio Lobato, jurnalis F1 senior Spanyol yang terkenal.
Pujian yang layak diterima juara dunia 2005-2006 itu. Melaju dengan menempuh 206 laps selama satu setengah hari tes, Alonso sukses menjadi pembalap tercepat ke-10 dari 21 pembalap yang ambil bagian. Catatan waktunya 1.30,318 hanya terpaut 1,3 detik dari waktu tercepat milik Max Verstappen (Red Bull).
Ia sudah ungguli Pierre Gasly, Lance Stroll, bahkan pembalap Ferrari Charles Leclerc. Rekan setim Alonso di Alpine, Esteban Ocon, justru berada di urutan 16 tercepat.
Tentu saja pembalap sekelas Alonso sama sekali tak puas dengan performanya. Ia merasa mobilnya masih kurang cepat. Jika tak segera dibenahi maka ia pesimis bisa lolos ke fase Q3 kualifikasi GP Bahraian pada 26-28maret mendatang. Artinya, ia dan Alpine tak akan ikut tarung berebut pole position dan pososi start lima baris di depan.
"Kami masih perlu bekerja keras, masih perlu memahami mobil lebih jauh lagi, dan masih perlu mencari keuntungan yang bisa kami petik di lintasan. Tapi, sedikit demi sedikit saya mulai menikmatinya. Saya senang kembali ke F1," kata Alonso.
Ia berharap tahun ini fans F1 bisa menikmati 23 putaran lomba untuk kali pertama. Juga berharap beberapa balapan bisa membuka pintu buat para penonton.
Dalam musim perdananya setelah come back ke F1, Alpine memang tak mematok target khusus buat Alonso. Ia hanya diharapkan mampu mengoleksi data yang dibutuhkan untuk pengembangan ke 2022. Meski demikian bukan Alonso namanya kalau ia tak punya target pribdai, setidaknya lebih dari 10 Besar sperti di saat latihan. (rnp)