mobilinanews (Monaco) - Ini cerita di balik layar pergantian pole position di GP Monaco lalu, di mana Max Verstappen membuat sejarah dengan menyandingkan pole dengan kemenangan - bahkan podium - perdananya di Monaco.
Saat Ferrari SF21 milik Charles Leclerc celaka di akhir sesi kualifikasi, Verstappen tengah melaju kencang dalam lap terakhirnya. Upaya terakhirnya untuk meraih pole.
Ia baru saja memasuki Sektor 2 trek Monaco dan data menunjukkan ia lebih cepat di Sektor 1. Itu potensi awal untuk mencetak pole, mengalahkan best time Leclerc sebelumnya.
Tapi, di tengah optimisme itu, Verstappen diperintah tim lewat radio untuk membatalkan lap tersebut. Ia saat itu mengaku kecewa dan marah. Kekecewaan itu ia perlihatkan saat berada di garis finish. "Kesempatan saya jadi pole sitter hilang," keluhnya.
Tak lama setelah itu, pembalap Belanda tersebut mengadakan jumpa pers khusus dengan media negaranya seperti biasa. Di situ ia tampak lebih tenang. Tak lagi mempermasalahkan kesempatan yang hilang. Ia anteng setelah melihat kondisi kerusakan mobil rivalnya.
"Jika saya kecelakaan seperti itu, jika mobil Red Bull saya yang alami hal itu, saya pastikan girboksnya akan rusak 100%," ungkap Verstappen.
Dengan penilaian itu, ia sudah tahu Leclerc akan ganti girboks dengan konsekuensi mundur 5 posisi sesuai aturan. Ia tahu akan jadi pole sitter untuk race Minggu esoknya.
"Itu sebabnya saya sangat terkejut ketika Ferrari bilang pada Minggu pagi bahwa girboks mereka aman. Saya tidak membayangkan hal itu. Saya lantas berpikir mungkin mobil mereka memang sangat kuat," ceritanya.
Dan, seperti kemudian terjadi, Leclerc batal start dan Verstappen melaju dari baris depan dan terus di depan hingga garis finishnya.
Upahnya bukan hanya podium dan kemenangan perdana di trek Monaco yang sangar itu, tetapi juga kali pertama jadi pemimpin klasemen sementara F1, meninggalkan Lewis Hamilton dengan 4 poin.
Bonus lain posisi Red Bull Honda yang juga mengambil alih kepemimpinan Mercedes di kejuaraan konstruktor dengan keunggulan 1 angka.
Dan, satu lagi yang bikin pembalap muda itu senang tak lain karena analisanya sebelum lomba ternyata benar adanya. Bravo Verstappen! (rnp)