mobilinanews (Meksiko) - Perubahan di F1 bisa terjadi sangat cepat. Tak hanya soal kemenangan atau kekalahan, tapi juga sikap kepada rekan satu tim. Itu diperlihatkan Lewis Hamilton terhadap Valtteri Bottas dalam kurun waktu 24 jam.
Usai kualifikasi kemarin Hamilton memuji habis Bottas yang meraih pole position dan ia duduk di P2, front row di saat raceday. Hamilton bilang kerja rekan setimnya itu hebat dan pasti memudahkan Mercedes merancang strategi dari garis start.
Rupanya strategi prioritas yang dilakoni di garis start adalah mendorong Bottas untuk pertahankan posisinya di depan, dan Hamilton segera masuk di belakangnya untuk di-towing ke tikungan pertama. Fomat ini sebelumnya sudah disinggung Toto Wolff selaku team principal, bahwa yang terpenting selepas start adalah dua mobil Mercedes berada di depan. Setelah itu baru ditindaklanjuti dengan strategi lain di saat balapan. Itu planning paling ideal.
Sayang, pelaksanaannya tak seperti teori yang disusun. Bukannya Hamilton yang di-towing Bottas tetapi justru sang pesaing - Max Verstappen. Apalagi sekejap kemudian Bottas tampak membiarkan ruang kosong di sisi kirinya yang digunakan dengan mudah oleh Verstappen untuk menyalip dan kemudian lebih dulu masuk tikungan pertama.
Seperti Wolff, Hamilton pun mengaku kecewa dengan manuver rekan setimnya selepas start. Ternyata apa yang mereka pikirkan tak lagi sama dalam beberapa detik saja.
Hamilton pun berkisah, selepas start ia fokus menjaga jalurnya dari ancaman pembalap Red Bull Honda entah itu Verstappen atau Sergio Perez. Sesuai skenario, Bottas pun harusnya menjaga lawan untuk bertahan di posisi terdepan sembari membuka ruang Hamilton masuk ke belakangnya.
"Itu sebabnya saya waspadai lewat kaca spion, untuk menutup semua celah begitu saya melihat mobil Red Bull mendekati. Tapi, rupanya Valtteri tak berpikir dan melakukan hal yang sama. Sangat jelas ia membuka ruang untuk Max," tegas Hamilton melayangkan tuduhan kepada Bottas sebagaimana juga dilayangkan Wolff.
Gara-gara manuver Bottas, kata Hamilton, balapan yang sudah diprediksi tak mudah jadi semakin berat.
"Kecepatan saya tak cukup untuk mengejar Max. Yang bisa saya lakukan hanya menjaga posisi dari ancaman Sergio yang terus mendekat. Jika balapan berlangsung 1 lap lagi mungkin saya juga kehilangan P2. Jadi, 18 poin adalah hasil maksimal yang bisa kami raih. Hari ini lawan kami punya performa jauh lebih bagus," kata Hamilton yang kini ditinggal 19 poin sama Verstappen di klasemen.
Itu selisih poin yang rawan dalam 4 race sisa musim ini. Dengan sportif Hamilton akui kesempatannya meraih gelar untuk kali ke-8 benar-benar terancam.
"Jarak 19 poin jelas tak mudah dikejar dalam 5 race, tapi bukan tak mungkin bisa dilakukakan. Tahun ini dia (Verstappen) sudah menang lebih banyak. Mereka berkembang pesat. Tentu kami tak putus asa. Harus cari jalan untuk kembali mendekat."
Secara teknis Hamilton menyoroti paket aerodinamika yang diusung RB16B ke Meksiko dengan dimensi sayap yang lebih besar dari sebelumnya.
"Saya tak tahu apakah benda itu akan mereka bawa ke race selanjutnya. Jika iya maka itu bisa membuat kami kembali dalam masalah," imbuh Hamilton. (rnp)