mobilinanews (Italia) - Dalam pidato terakhirnya sebagai President FIA pada Jumat (17/12/2021), Jean Todt menyebut `tidak sedang menuju matahari terbenam` yang mengindikasikan dirinya masih akan aktif di dunia motorsport. Benarkah ia akan kembali ke skuad Ferrari?
Setelah 12 tahun atau tiga periode menjadi orang nomor 1 di FIA, nama pria Prancis itu kini dikaitkan dengan Ferrari yang ia pimpin pada 1994 hingga 2007 dengan masa jaya bersama Michael Schumacher yang mendapuk 5 gelar juara dunia dan Kimi Raikkonen dengan 1 trofi.
Sepeninggal Todt, The Prancing Horse beberapa kali ganti Team Principal tetapi tak lagi pernah meraih gelar dunia.
Tahun lalu, tim kebanggaan Italia ini malah terpuruk di urutan 6 konstruktor, prestasi terburuk sepanjang sejarah.
Untungnya, tahun ini skuad yang digawangi pembalap Charles Lecrec dan Carslos Sainz Jr ini berhasil meraih 3 Besar konstruktor di bawah tim Mercedes dan Red Bull Honda.
Mattia Binotto, Team Principal Ferrari saat ini mengaku mendengar rumor seputar kembalinya Todt ke Ferrari. Saat Todt memimpin Ferrari dulu, Binotto adalah salah satu insinyur unggulan Todt di bidang pengembangan mesin.
"Ya, saya mendengar hal itu. Tapi sejauh ini menurut saya itu baru pada tahap spekulasi," kata Binotto yang jadi bos Ferrari sejak musim 2019.
Namun, kalaupun misalnya Todt kembali ke Maranello, Binotto mengaku akan senang menyambutnya.
"Secara pribadi saya telah pernah bekerja dekat dengan Jean Todt. Ia pernah jadi bos saya dan harus katakan kalau saya banyak belajar darinya. Sebuah kehormatan pernah bekerja dengannya," respon Binotto.
"Dan, tetap akan menjadi kehormatan jika ia kembali dan saya bekerja bersamanya lagi di masa depan," imbuhnya.
Ferrari terakhir kali meraih gelar dunia lewat Kimi Raikkonen pada musim 2007. Setelah itu, puasa gelar meski membajak Sebastian Vettel (Jerman) dari tim Red Bull Racing pada 2015 dengan harapan juara dunia 4 kali itu akan sukses meraih gelar berikutnya di atas Ferrari. Sayangnya, Vettel gagal total.
Tahun ini Ferrari mengabaikan pengembangan mobil 2021 dan memilih fokus pada mobil 2022 agar bisa kembali bertarung dalam perebutan gelar.
Untuk mendukung target itulah mungkin jasa Todt dibutuhkan. Entah sebagai Team Principal atau sebagai penasehat tim. Yang jelas seperti kata terakhirnya sebelum tinggalkan kantor FIA, ia tidak sedang menuju matahari terbenam. Mungkinkah ia maksud Ferrari? (rnp)